REPUBLIKA.CO.ID, KASHMIR -- Perayaan Idul Adha di Kashmir tahun ini berbeda dengan sebelumnya. Suasana dibalut ketegangan. Kawat berduri dan pos pemeriksaan masih ditempatkan di beberapa titik, termasuk di Ibu Kota Srinagar.
Situasi itu terjadi sejak India mencabut status istimewa Jammu dan Kashmir pada Senin lalu. Keputusan tersebut telah memicu kemarahan dan protes dari warga Kashmir yang mayoritas penduduknya adalah Muslim.
Kashmir pun bergejolak saat India mengerahkan pasukannya untuk membubarkan ribuan warga yang berdemonstrasi. Sedikitnya 300 politisi di wilayah tersebut telah ditangkap. Kebanyakan dari mereka yang ditahan adalah tokoh yang kerap menyuarakan kemerdekaan Kashmir dari India.
Tak hanya membubarkan demonstrasi dan menahan politisi, India pun mengisolasi Kashmir. Jaringan internet dan telekomunikasi di sana diputus. Pos pemeriksaan didirikan dan jam malam diberlakukan. Ruang gerak warga diawasi sepenuhnya.