Ahad 18 Aug 2019 16:57 WIB

JK Tekankan Pentingnya Startup yang Bernilai Jual

Tak cukup startup hanya mementingkan marketplace tanpa produksi.

Rep: Fauziah Mursyid/ Red: Agung Sasongko
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menghadiri Ignite the Nation Gerakan 1000 Startup di Istora Senayan, Komplek Gelora Bung Karno, Ahad (18/8).
Foto: dok. Setwapres
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menghadiri Ignite the Nation Gerakan 1000 Startup di Istora Senayan, Komplek Gelora Bung Karno, Ahad (18/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Jusuf Kalla menekankan para generasi muda mulai memikirkan startup yang bernilai jual. Menurut JK, tak cukup startup hanya mementingkan marketplace saja, tanpa memikirkan produksi dari startup tersebut

"Ya sehebat apapun platform itu kalau tidak ada yang dijual, apa artinya, yang dijual itu sesuatu yang berbentuk, baju kah, kue kah, dan sebagainya, jadi jangan berpikiran bahwa semua startup itu dengan platform saja, harus ada yang memajukan produksi," kata JK saat menghadiri Ignite the Nation Gerakan 1000 Startup di Istora Senayan, Komplek Gelora Bung Karno, Ahad (18/8).

Menurutnya, yang terpenting dalam ekonomi adalah nilai tambah dari startup tersebut, meliputi nilai bisnis dan produksi dari setiap startup.

"Inti apa pun daripada ekonomi ialah nilai tambah, dari kain menjadi baju, dari terigu jadi kue, dari kayu menjadi kursi. Mesti ada yang membuat itu. Tidak bisa semua mengatakan modal saya hanya gadget, satu komputer, saya bisa jadi pengusaha nggak bisa," ujar JK.

JK mencontohkan negara yang mampu menyeimbangkan antara keberhasilan startup dengan tetap meningkatkan nilai produksi, seperti Cina. Menurutnya, Cina mampu mengembangkan startup dengan inovasi-inovasi dunia industri.

"Lhiatlah china, Alibaba hebat karena industrinya hebat, kalau dia berdiri sendiri mana mungkin. Semua begitu, e-commerce begitu, di belakangnya ada suatu industri yang hebat," kata JK.

Karena itu, menurut JK, para generasi muda tidak bisa berpikir bahwa startup hanya lingkup platform saja.  "Jadi tidak semua harus berfikir, bahwa saya di rumah berfikir ini, ndak bisa. Jangan hanya pikirannya seperti Microsoft, seperti Facebook Twitter, itu hanya cara, tapi tidak semua bisa dilaksanakan dengan cara begitu.

"Tetap saja intinya adalah nilai tambah, industri perkebunan, sesuatu yang bisa dijual," kata JK.

Acara Ignite the Nation Gerakan 1000 Startup ini merupakan inisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menghasilkan banyak perusahaan rintisan digital berkualitas.

Acara Ignite The Nation juga tahapan awal dari rangkaian Gerakan Nasional 1000 Startup Digital 2019 yang akan dilakukan di 10 kota lainnya di Indonesia, selama bulan Agustus hingga September 2019.

Selain JK, Ignite The Nation juga dihadiri Menteri Kabinet Kerja seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nachrawi, dan tokoh lainnya seperti Ketua Olimpiade Indonesia Erick Thohir, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement