Senin 26 Aug 2019 17:45 WIB

7 Hal Ini tak Boleh Dilakukan Setelah Ledakan Nuklir

Ancaman perang nuklir berkobar, ketahui hal yang tak boleh dilakukan pascaledakan.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Ledakan akibat uji coba senjata nuklir di Pulau Bikini Atol, Pasifik.
Foto: AP
Ledakan akibat uji coba senjata nuklir di Pulau Bikini Atol, Pasifik.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Ancaman perang nuklir kembali berkobar. Rusia dan Amerika Serikat (AS) baru-baru ini mengakhiri Perjanjian Pasukan Nuklir Jangka Menengah (INF) yang melarang kedua negara memiliki, memproduksi, atau menguji rudal darat.

Dengan kemungkinan adanya ledakan atau serangan sewaktu-waktu, pemerintah AS merilis pedoman penanganan ledakan nuklir. Berikut tujuh hal yang pantang dilakukan setelah terjadi ledakan nuklir di sekitar, dikutip dari laman Business Insider.

Baca Juga

Jangan sembunyi di mobil

Badan Manajemen Darurat Federal AS (FEMA) mewanti-wanti supaya masyarakat tidak berlindung di mobil. Jendela kaca dan bingkai logam mobil terlalu tipis untuk melindungi dari efek radiasi nuklir, kecuali jika mobil berada di tempat parkir bawah tanah.

Jangan berada dekat jendela

Bangunan permanen dari beton atau bata adalah tempat berlindung paling aman, terutama yang memiliki ruang bawah tanah. Jangan berdiam dekat jendela karena gelombang kejut nuklir bisa menghancurkan kaca sejauh 10 mil dari titik ledakan.

Jangan pulang sampai kondisi benar-benar aman

Apabila Anda dievakuasi setelah terjadi serangan nuklir, jangan pulang ke rumah sampai pihak berwenang menyatakan kondisi sudah aman. Serangan nuklir menghasilkan radiasi terbanyak pada beberapa jam pertama setelah ledakan.

Jangan melakukan pencarian sendiri

Warga yang terpisah dari anggota keluarga harus berlindung setidaknya 24 jam dan dilarang keras melakukan pencarian sendiri sampai kondisi aman. Tingkat kekuatan ledakan 10-kiloton baru benar-benar turun menjadi satu persen setelah 48 jam.

Mandi dan singkirkan pakaian yang terkontaminasi

Setelah kondisi aman, mandilah sesegera mungkin menggunakan air hangat dan singkirkan semua pakaian yang terkontaminasi radiasi. Mereka yang tidak memiliki akses ke kamar mandi, bisa membersihkan diri menggunakan lap atau kain basah.

Jangan pakai kondisioner

Keramas dengan sampo sangat penting setelah terkena radiasi, tetapi jangan tambahkan kondisioner. Menurut Pusat Kendali Penyakit AS (CDC), kondisioner mengandung senyawa surfaktan kationik yang bisa mengikat partikel radioaktif di rambut.

Hindari makanan yang tidak dikemas

Setelah ledakan nuklir, CDC menyatakan cukup aman untuk mengonsumsi makanan dalam lemari es atau dalam wadah bersegel seperti plastik, botol, atau kaleng. Hindari makanan yang tidak dikemas, termasuk buah-buahan atau sayuran dari kebun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement