Jumat 06 Sep 2019 05:31 WIB

Abu Dhabi Kontrak Lima Tahun dengan UFC

Kontrak Abu Dhabi dan UFC diharap gaet penggemar baru dari Timur Tengah.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Indira Rezkisari
Khabib Nurmagomedov
Foto: AP/Las Vegas Sun/Steve Marcus
Khabib Nurmagomedov

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Ultimate Fighting Championship (UFC) akan kembali dilaksanakan di ibu kota Uni Emirat Arab pekan ini. Kesepakatan multi-tahun tersebut dilakukan UFC dengan pihak pemerintah Abu Dhabi dan diharapkan bisa menarik penggemar baru dari Timur Tengah ke ajang olahraga beladiri campuran tersebut.

UFC ke-242 pada Sabtu mendatang, akan mempertemukan Khabib Nurmagomedov dan Dustin Poirier. Dalam pelaksanaannya pertandingan tersebut akan menjadi yang ketiga kalinya dilakukan di Emirat dan wilayah tersebut.

Baca Juga

UFC juga akan menggelar satu acara dalam setahun di Abu Dhabi secara rutin. Dan akan berlanjut selama lima tahun ke depan. Pelaksanaan ini kemudian akan memberikan hak penyiaran eksklusif untuk negara tersebut, termasuk Timur Tengah dan Afrika Utara selama periodenya berjalan.

Sementara itu Chief Operating Officer UFC, Lawrence Epstein masih menolak untuk memberikan rincian keuangan dari kesepakatan yang telah ditandatangani pada awal tahun tersebut. Namub demikian, Epstein mengatakan UFC akan menggelar semua acara Timur Tengahnya di Emirat.

"Mereka (Abu Dhabi) membuat komitmen besar untuk menumbuhkan olahraga ini," kata dia seperti dilansir Reuters, Kamis (5/9).

Dia menegaskan, satu-satunya tempat sejauh ini untuk mengadakan pertandingan ada di wilayah tersebut. Namun sambungnya, pemerintah Emirat dapat mengadakan acara di kota-kota lain juga.

Diketahui hingga kini banyak negara Teluk Arab yang berinvestasi besar-besaran untuk memperluas industri olahraga dan hiburan mereka.  Arab Saudi memiliki perjanjian multi-tahun dengan World Wrestling Entertainment untuk menggelar acara di negara itu, tujuannya untuk membuka kerajaan lebih konservatif, dan meningkatkan kualitas hidup serta memikat pengunjung asing.

Pihak UFC berharap agar kemitraannya dengan Abu Dhabi akan membantu menumbuhkan brandingnya di Timur Tengah. Sebab, tempat bagi seni bela diri campuran dan olahraga tempur lainnya sudah populer lebih dulu.

“Populasinya besar. Ini adalah populasi muda. Ini adalah populasi dengan pendapatan tambahan, dan kunci bagi kami adalah populasi yang memiliki ketertarikan untuk olahraga," kata Epstein.

Acara pada Sabtu mendatang juga akan menjadi yang pertama kalinya, di mana petarung wanita bersaing dalam UFC di Timur Tengah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement