Jumat 06 Sep 2019 07:57 WIB

Siapa Berhak Jadi Capim KPK?

Sejumlah capim KPK menuai kontroversi.

Foto: Republika
Capim KPK.

REPUBLIKA.CO.ID, Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan KPK telah menyerahkan 10 nama calon pimpinan KPK kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) Senin (2/9) di Istana Merdeka, Jakarta. Salah satu kandidat yang lolos adalah Irjen Firli Bahuri.  Irjen Firli mendapat sorotan dari pegiat antikorupsi yang menilai rekam jejaknya kurang baik. Firli membantah beragam tudingan tersebut. Berikut daftar 10 capim KPK yang lolos; 

 

Baca Juga

1. Alexander Marwata 

Alexander Marwata merupakan satu-satunya komisioner KPK pejawat yang lolos. Ia memulai karirnya sebagai auditor di BPKP sejak 1987 hingga 2011. Ia kemudian menjadi hakim di PN Jakpus dan hakim ad hoc pada 2012. Pada 2015 ia terpilih menjadi komisioner KPK. 

2. Firli Bahuri

Irjen Firli yang saat ini menjabat Kapolda Sumsel memiliki catatan karir panjang di kepolisian. Dari mulai menjabat kapolres persiapan Lampung Timur pada 2001 hingga Kapolda NTB pada 2017. Pada 2018 ia menjabat Deputi Penindakan KPK. Namun di KPK Firli dipersoalkan terkait pelanggaran etik. Kini ia ikut seleksi kembali dan lolos hingga 10 besar. 

3. I Nyoman Wara 

I Nyoman Wara merupakan auditor investigasi BPK. Ia pernah menjadi saksi dalam kasus bantuan BLBI. Ia digugat oleh pemilik Bank Dagang Nasional Indonesia Sjamsul Nursalim. I Nyoman menegaskan auditnya sudah sesuai standar. 

4. Johanis Tanak 

Johanis Tanak merupakan Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Agung (Kejagung).  Tanak berniat mengubah mekanisme operasi tangkap tangan di KPK. Menurutnya, operasi tangkap tangan (OTT) bisa menjadi penghalang pembangunan. 

5. Lili Pintauli Siregar 

Lili Pantauli Siregar memiliki pengalaman panjang di LPSK. Ia aktif di LPSK selama 2008-2018. Dalam wawancara dengan tim pansel ia banyak menyoroti soal perlindungan saksi. 

6. Luthfi Jayadi Kurniawan 

Luthfi J Kurniawan merupakan pendiri Malang Corruption Watch. Ia sudah sekitar 20 tahun malang melintang di dunia sosial politik. 

7. Nawawi Pomolango

Nawawi yang bertugas di Pengadilan Tinggi Denpasar memulai karier sebagai hakim pada 1992 di PN Soasio Tidore. Nawawi mulai dikenal saat bertugas di PN Jakpus pada 2011-2013. Ia menangani beragam kasus KPK. 

8. Nurul Ghufron 

Nurul Ghufron merupakan dosen Fakulstas Hukum Universitas Jember. Dalam wawancara dengan Pansel ia sempat dicesar soal pelaporan LHKPN.  

9. Roby Arya

Roby Arya merupakan pegawai negeri di Sekretariat Kabinet. Ia sudah tiga kali mencalonkan diri sebagai komisioner KPK. Jika terpilih, Roby ingin KPK tak lagi punya kewenangan untuk menyelidiki korupsi di kepolisian dan kejaksaan.

10. Sigit Danang Joyo 

Sigit menjabat sebagai kepala Sub Direktorat Bantuan Hukum Direktorat Jenderal Pajak pada Kemenkeu. Dalam wawancara, ia mengaku sering memberikan konseling ke staf Ditjen Pajak yang berurusan dengan KPK atau Kejaksaan. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement