REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Rencana India memberlakukan Pendaftaran Kewarganegaraan Nasional (NRC) di seluruh negeri menciptakan ketakutan di masyarakat muslim. Pada 31 Agustus lalu program yang hanya dilakukan di Negara Bagian Assam itu menghilangkan kewarganegaraan hampir 2 juta orang.
Para aktivis mengkritik proses NRC yang diawasi Mahkamah Agung itu karena banyaknya anomali dan kecatatan prosedural. Di banyak kasus, NRC menghilangkan kewarganegaraan orang asli India termasuk mantan pejabat pemerintah.
Beberapa pejabat dari partai berkuasa Bharatiya Janata Party (BJP) termasuk Menteri Dalam Negeri Amit Shah meminta NRC diimplementasikan di seluruh India. Alasannya, untuk mengidentifikasi dan mendeportasi imigran yang tidak memiliki dokumen resmi.
Banyak warga muslim yang yakin BJP menggunakan isu kewarganegaraan untuk mengincar komunitas mereka, populasi 14 juta dari 1,3 miliar penduduk India. Salah satu mahasiswa Jamia Millia University di New Delhi Mohammad Yehya mengatakan karena muncul kekhawatiran semacam itu. Para cendikiawan dan tokoh masyarakat yang menyarankan masyarakat minoritas muslim untuk menjaga semua dokumen agar mendukung bukti kewarganegaraan mereka.