Warta Ekonomi.co.id, Surakarta
Meskipun sejumlah analis tak terkesan dengan trio iPhone 11, penjualan tahap awal ponsel itu tampaknya justru berjalan mulus. Yang perlu dicatat, itu bukan karena harga yang lebih murah.
Berdasarkan laporan GSM Arena, dua perangkat yang lebih mahal (iPhone 11 Pro dan Pro Max) berhasil mengalahkam pemesanan iPhone 11 yang harganya lebih murah. Di Taiwan, 70% konsumen memesan dua jenis itu.
"Orang-orang agaknya lebih memilih model 256GB, 64GB tak terlalu banyak digunakan oleh pengguna akhir-akhir ini," kata laporan itu, dikutip Jumat (20/9/2019) dari GSM Arena.
Baca Juga: Sepinya Apple Store Kala iPhone 11 Melenggang di Tiongkok
Sementara itu, 30% lainnya merupakan pesanan untuk model vanila. Beberapa hari lalu dilaporkan, mayoritas konsumen menukar tambah perangkat lamanya dengan model itu.
Lain dengan Taiwan, pasar China agaknya lebih tertarik dengan penurunan harga yang ditawarkan oleh Apple. Mayoritas pesanan di sana dibuat untuk perangkat iPhone 11. Hal itu menjadi satu kabar baik bagi Apple, yang tengah berupaya merebut kembali pangsa pasar ponsel premium China dari kuasa Huawei.
Tahun lalu, model iPhone XS premium dipesan hanya 45% pada tahap awal. Meski baru meluncur sebulan kemudian, iPhone XR melesat jadi ponsel terpopuler Apple.