REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Mantan gelandang Barcelona, Xavi Hernandez, menyatakan, tidak menutup kemungkinan bagi dirinya untuk kembali ke Barcelona dan menjadi pelatih tim asal Katalan tersebut. Namun, untuk saat ini, Xavi merasa masih belum siap untuk membesut klub yang pernah dibelanya selama 17 tahun tersebut.
Nama Xavi menjadi salah satu nama yang kerap disebut-sebut sebagai salah satu kandidat terkuat untuk menggantikan Ernesto Valverde di kursi pelatih La Blaugrana. Posisi Valverde berada di ujung tanduk pasca-penampilan mengecewakan Barcelona pada awal musim ini, termasuk saat dibekap tim promosi, Granada, 0-2, akhir pekan lalu.
Meski mengakui, melatih Barcelona adalah salah satu impiannya, tapi Xavi tidak mau terburu-buru untuk langsung membesut Blaugrana. Faktor pengalaman sebagai pelatih menjadi pertimbangan terbesar sosok yang saat ini membesut klub asal Qatar, Al Sadd, tersebut.
''Tentu saja, bisa kembali ke Barcelona dan melatih tim itu adalah sebuah impian. Namun, saya belum tahu, kapan saya akan kembali karena saya masih harus mencari pengalaman sebagai pelatih,'' ujar Xavi kepada harian asal Barcelona, ARA, seperti dikutip Football-Espana, Senin (23/9).
Sebagai pelatih, Xavi memang terbilang masih bau kencur. Al Sadd menjadi klub pertama yang dilatih Xavi setelah memutuskan gantung sepatu pada Mei 2019 lalu.
Xavi merasa masih harus mencari pengalaman dan jam terbang yang lebih banyak untuk bisa menangani Barcelona. Terlebih, tuntutan dan ekpektasi di Barcelona terbilang cukup besar.
''Sangat sulit saat saya meninggalkan Barcelona sebagai pemain pada 2015 silam, tapi juga sangat sulit untuk kembali pada saat ini. Barcelona adalah klub besar dengan ekpektasi yang tinggi. Jadi, jika saya ingin melatih mereka, saya harus siap dengan semua itu,'' kata Xavi.
Di Barcelona, Xavi masuk dalam jajaran legenda klub. Selama 17 tahun mengenakan seragam Blaugrana, mantan gelandang timnas Spanyol itu mempersembahkan delapan titel La Liga dan empat trofi Liga Champions.