REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) tak mempersoalkan kegagalan Lalu Muhammad Zohri yang tidak bisa tembus semifinal lari 100 meter putra pada Kejuaraan Dunia Atletik 2019 Qatar.
"Saya rasa Zohri memang belum saatnya membuat kejutan di sini," ujar Sekjen PB PASI Tigor Tanjung saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (28/9).
Tigor mengatakan memberikan target bisa memenangkan medali di kejuaraan dunia merupakan hal yang sulit bagi Zohri. Apalagi lawan-lawannya merupakan pelari kelas dunia. "Terlalu banyak pelari yang jauh lebih hebat dari dia baik dari segi prestasi mau pun pengalaman," kata dia.
Menurutnya, setiap kejuaraan-kejuaraan dunia yang diikuti Zohri akan menjadi bekal serta mematangkan teknik dan mental bagi sprinter berusia 19 tahun itu. Seusai mengikuti kejuaraan di Doha, PB PASI dan tim pelatih akan menyusun program bagi Zohri sebagai pematangan jelang Olimpiade 2020 di Tokyo.
"Setelah kembali dari Doha, Zohri akan beristirahat dan kami akan menyusun program kembali agar dalam Olimpiade 2020 Zohri dapat menembus 10 detik," kata dia.
Sebelumnya, pada Kejuaraan Dunia Atletik 2019 di Qatar, Zohri gagal menembus semifinal nomor lari 100 meter putra.
Pada heat keenam lari 100 meter putra yang diselenggarakan di Stadion Internasional Khalifa, Doha, Jumat malam WIB, Zohri yang menempati lane enam hanya menempati peringkat keenam dengan catatan waktu 10,36 detik.
Heat keenam sendiri dimenangi pelari AS Chistian Coleman (9,98 detik), urutan kedua dihuni pelari Italia Marcell Jacobs (10,07 detik), dan urutan ketiga ditempati sprinter Jepang Sani Brown (10,09 detik).