REPUBLIKA.CO.ID,REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) melalui bidang pendidikan berkontribusi dalam respons penanganan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Pontianak, Kalimantan Barat. Karhutla tersebut menyebabkan beberapa sekolah diliburkan dan penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Baznas membuat sekolah aman asap bersinergi dengan SDIT Darul Ihsan – Pontianak. Sekolah yang memiliki 340 siswa ini menjadi sekolah percontohan sekolah aman asap sekaligus sosialisasi kepada masyarakat mengenai Upaya Melindungi Diri dari Asap melalui masjid sekolah yang banyak digunakan aktivitas sehari—hari oleh masyarakat.
Selain ruang kelas aman kabut asap yang berisi akuarium mini, juga ada tanaman lidah mertua untuk menyaring udara mengandung CO2 dalam ruangan, exhaust fan untuk membuang udara keluar ruangan kelas, kipas angin mengatur sirkulasi udara dalam ruangan, poster dan selebaran upaya perlindungan diri dari asap. Semua itu menjadi bagian edukasi untuk penanggulangan krisis kesehatan untuk anak sekolah terdampak kabut asap di SDIT Darul Ihsan Pontianak.
"Kami menyambut dengan baik upaya Baznas untuk membantu sekolah kami yang sebelumnya sudah kami liburkan selama seminggu. Alhamdulillah, kini sekolah kami dapat kembali normal dengan ruang kelas ramah asap yang di sediakan Baznas," ujar Ustaz Nasrullah, kepala Yayasan Darul Ihsan, melalui rilis yang diterima Republika.co.id, pekan lalu.
Ia menambahkan, dengan adanya ruang kelas aman asap ini, diharapkan kegiatan belajar mengajar di sekolah tidak terganggu akibat adanya kabut asap dan kegiatan belajar bisa kembali normal. “Selain itu, ruang kelas aman asap ini dapat di jadikan model untuk sekolah lain yang terdampak kabut asap di Indonesia,” ujar Ustaz Nasrulah.