REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- PSM Makassar mengaku ingin mengakhiri rekor buruk laga tandang selama Liga 1 2019. Untuk itu, tim Juku Eja berkomitmen agar memperoleh kemenangan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Rabu (2/10).
PSM telah bermain tandang sebanyak sembilan kali selama Liga 1 2019. Dari pertandingan tersebut, PSM hanya mampu mendapatkan tiga kemenangan dari kandang lawan. Sementara dalam enam pertandingan lainnya, PSM menelan kekalahan.
Pelatih PSM Darije Kalezic berpendapat banyak faktor yang menjadi penyebab rekor buruk tim pada laga tandang. Beberapa faktor masalah tersebut di antaranya berhasil memeroleh solusi sedangkan lainnya gagal.
"Tapi pengalaman saya yang paling penting itu adalah seberapa besar rasa laparmu untuk memenangkan pertandingan. Itu faktor yang paling penting," kata Darije kepada wartawan di Kantor Arema FC, Kota Malang, Selasa (1/10).
Darije tahu tidak hanya PSM yang memiliki keinginan kuat untuk mendapatkan poin. Ambisi ini terutama dirasakan tim-tim yang berada di zona degradasi liga. Mereka kini tengah berjuang keras untuk mendapatkan poin, terutama di kandang.
Menurut Darije, teknik tidak cukup untuk mengalahkan tim lawan terutama Arema FC. PSM harus berjuang keras dan menunjukkan bahwa tim sama-sama memiliki ambisi menang pada setiap pertandingan.
"Bila tidak punya, kamu akan kalah. Pengalaman saya tidak hanya di tim ini, tapi juga tim lain mempunyai masalah ini. Mereka tidak punya rasa lapar saat bermain away. Ini sesuatu yang saya ingin ubah ke depan," tegas pemain asal Bosnia-Herzegovina ini.
Capaian buruk dalam laga tandang juga diakui oleh pemain PSM Makassar, Benny Wahyudi. Oleh sebab itu, ia berkomitmen untuk mampu memenangkan pertandingan melawan Arema FC nanti.
"Kami ingin memutus rekor buruk itu dan bisa bermain lebih bagus dari sebelumnya," jelasnya.