REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Seorang jurnalis dilaporkan dirawat di rumah sakit Hong Kong, Senin (7/10) akibat terkena bom molotov selama ia meliput aksi unjuk rasa akhir pekan kemarin.
Api mengenai sekitar leher dan kepala jurnalis, ketika helm dan jas hujan plastiknya terbakar terkena bom molotov. Juru bicara Radio Televisi Hong Kong (RTHK), mengatakan kini sang jurnalis sudah dalam kondisi stabil.
"Kini dia baik-baik saja," katanya tetapi menolak memberikan nama reporter, meski membenarkan jurnalis berasal dari Hong Kong.
Saat kejadian, orang-orang yang berada di dekatnya segera membantu jurnalis. Seorang saksi mengatakan, bahwa bom molotov telah dilemparkan oleh pengunjuk rasa. Menurut juru bicara RTHK, jurnalis yang mengenakan helm bertanda pers dan rompi kuning tengah dalam siaran langsung pada saat dirinya terbakar.
Insiden tersebut terjadi selama kerusuhan terbaru di Hong Kong. Para pengunjuk rasa menolak larangan penggunaan masker wajah oleh pemerintah. Protes awalnya berjalan damai hingga kemudian protes berubah menjadi rusuh. Polisi menembakkan gas air mata dan beberapa massa melawan mengenakan tongkat. Sejumlah demonstran lainnya melemparkan batu bata dan bom molotov ke arah polisi.