Kamis 10 Oct 2019 18:32 WIB

KRL akan Dibangun di Ibu Kota Baru

Pembangunan transportasi berbasis rel di ibu kota baru bakal menelan biaya besar

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Peta infrastruktur digital di ibu kota baru.
Foto: telkom
Peta infrastruktur digital di ibu kota baru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan transportasi berbasis rel akan dibangun di Ibu Kota baru Kalimantan Timur. Dia memastikan kereta rel listrik (KRL) akan dibangun di Penajam paser Utara dan Kutai kartnegara.

"Kereta rel listrik bisa dipastikan (akan dibangun di ibu kota baru Indonesia," kata Budi usai menghadiri diskusi di Hotel Red Top, Jakarta (10/10).

Baca Juga

Budi mengakui pembangunan transportasi berbasis rel menjadi yang paling besar biayanya. Meski belum menghitung berapa biayanya, Budi menegaskan angkutan kereta api akan dibangun sepanjang 30 sampai 40 meter.

Setelah KRL terbangun, Budi memastikan pembangunan transportasi berbasis real akan terus dikembankan. "Setelah itu baru untuk selanjutnya bangun moda raya terpadu (MRT), lintas rel terpadu (LRT), dan sebagainya," jelas Budi.

Budi menuturkan harus diupayakan bagaimana caranya untuk menuju lolakasi kerja hanya 30 menit. Begitu juga dengan bagaimana perpindahan angkutan massal di ibu kota baru nanti.

Untuk itu, Budi mengatakan KRL, MRT, LRT akan dihadirkan di ibu kota baru. "Dengan kemampuan teknologi yang ada di PT Industri Kereta Api (Inka) (Persero), PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero), kita bisa melakukan semuanya," ungkap Budi.

Selain angkutan kereta api, Budi menuturkan angkutan kapal juga menarik untuk dikembangkan di Kalimantan Timur. Sebab di lokasi ibu kota baru terdapat teluk sepanjang 80 kilometer dengan lebar lima kilometer.

"Oleh karenanya upaya-upaya untuk mencari bentuk jadikan kota yang berkelanjutan, bisa gunakan angkutan massal adalah suatu hal yang tidak mudah bahkan harus cari bentuk-bentuk teknologi tertentu yang merupakan suatu kota masa depan," jelas Budi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement