REPUBLIKA.CO.ID, WAMENA -- Di Wamena saat ini, setelah ditinggal eksodus 15 ribu lebih warganya, ada sebagian yang memilih tetap berada di Wamena. Di antara mereka adalah warga yang telah lama tinggal, bahkan lahir dan besar di bumi Wamena.
Bagi mereka eksodus bukan pilihan terbaik, tak ada keluarga di luar sana yang bisa menjadi tempat berlindung, karena keluarga mereka ada di kota ini. Saat ini, sebagiannya mengungsi di Kodim, Polres atau di rumah kerabat yang selamat.
Ada juga warga yang bertahan, namun anak dan istri mereka pulangkan ke kampung halaman. Sebuah keputusan yang teramat berat, terpaksa berpisah jarak, demi keselamatan jiwa raga keluarga tercinta.
Di sisi lain harus bertahan demi keberlangsungan usaha yang telah lama dirintis di Wamena. Kondisi sosial yang belum pulih sepenuhnya, berdampak belum normalnya perekonomian dan kegiatan usaha.
Rumah Zakat Action terus membantu pengungsi Wamena.
Untuk kebutuhan sehari-hari, warga mengandalkan harta yang tersisa atau bantuan dari pemerintah dan lembaga-lembaga. Disinilah, dengan dukungan masyarakat Indonesia, Rumah Zakat Action hadir meringankan beban saudara kita.
Memberikan bantuan pangan, pakaian, layanan kesehatan serta dukungan psikososial. Selain itu terus diupayakan untuk memberikan bantuan ekonomi dan tempat tinggal yang aman dan layak.