Rabu 16 Oct 2019 13:05 WIB

Peneliti Inggris: Alquran, Sumber Utama Rujukan Umat Islam

Peneliti Inggris: Alquran, Sumber Utama Rujukan Umat Islam

Muslim inggris dalam seuah peretemuan.
Foto: telegraph.co.uk
Muslim inggris dalam seuah peretemuan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alquran secara harfiah berarti "bacaan", yang juga ditransliterasikan sebagai Qur'an, Koran, atau Alquran. Alquran merupakan teks pokok agama atau kitab suci Islam.

Menurut penulis yang juga peneliti Islam, Moin Qazi, dalam artikelnya yang berjudul, "Mantra Mistik, Alquran: Denominator umum umat Islam" di situs berita The Asian Age, Alquran berdiri sebagai kompas moral dan sumber utama kepercayaan serta perbuatan bagi umat Islam. Alquran menginformasikan tentang perilaku, hukum, keimanan dan praktik di seluruh spektrum kehidupan agama dan duniawai.

"Ini adalah kitab, yang tidak ada keraguan tentangnya, itu adalah jalan bagi mereka yang sadar akan Tuhan. Alquran menyatakan demikian," kata Qazi dalam artikelnya di The Asian Age, dilansir di Rabu (16/10).

Kata quran berasal dari kata kerja qara'a, yang artinya membaca, menceritakan. Alquran diturunkan oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad saw di kota-kota di Arab barat, Makkah dan Madinah, dimulai pada 610 Masehi dan berakhir saat wafatnya Nabi saw pada tahun 632 Masehi.

Menurutnya, masa turunnya Alquran ini lebih pendek dari Perjanjian Baru di Kristen. Alquran memiliki 114 surat dan 6616 ayat. Kata ayat sendiri secara harfiah berarti "tanda".

Sebagai transkrip harfiah firman Allah swt, Qazi mengatakan bahwa Alquran dianggap suci, murni, tidak rusak dan tidak dapat salah. Alquran merupakan reproduksi duniawi dari orisinal surgawi yang tidak tercipta dan abadi, menurut pandangan umum yang disebut dalam Alquran itu sendiri sebagai "tablet yang terpelihara dengan baik" (QS> 85/22). Alquran diturunkan dalam bahasa Arab. Sebagaimana disebutkan dalam surat 12 ayat 2, "Sesungguhnya kami menurunkannya berupa Alquran dengan berbahasa Arab agar kamu memahaminya."

Panjang surat dalam Alquran berkisar antara tiga hingga 286 ayat. Kandungannya juga bervariasi dalam gaya dan konten. Setiap surat diberi nama setelah beberapa kata yang mencolok dalam teks, seperti surat "Al Fiil atau gajah", "Nur atau cahaya", "al-Fajr atau fajar", "Ar-Ra'd atau guruh", "Al Qomar atau bulan". Alquran dikatakan Qazi tidak disusun secara kronologis atau tematis, namun sebagian surat disusun dari awal hingga akhir dalam urutan panjang yang menurun (dari deretan besar ke kecil). Surat pertama, Al-Fatihah, adalah surat Alquran yang paling sering diucapkan seperti yang dibacakan setiap kali melakukan ibadah shalat.

Qazi melanjutkan, bahwa jumlah ayat terbesar itu berhubungan dengan keagungan dan kekuasaan Allah swt dan dengan berbagai aspek ciptaan-Nya. Sebagian besar pernyataan hukum atau kuasi-hukum Alquran terkonsentrasi di beberapa surat terpanjang.

Pokok-pokok yang dicakup oleh hukum dalam Alquran itu meliputi peraturan tentang makanan (misalnya larangan memakan daging babi atau khamar), masalah hukum keluarga (misalnya pengaturan warisan), hukum ritual (misalnya soal wudhu sebelum shalat atau kewajiban puasa selama Ramadhan), hukum komersial (larangan riba) dan hukum pidana (misalnya hukuman karena mencuri atau membunuh).

Qazi mengatakan, ada perumpamaan didaktik tentang tokoh dan komunitas Arab dan alkitabiah. Adam sebagai manusia pertama dinyatakan dalam Alquran diusir dari syurga Firdaus lantaran memakan buah dari pohon terlarang. Sementara itu, Nabi Nuh membangun bahtera untuk menyelamatkan beberapa orang terpilih dari banjir yang disebabkan oleh murka Allah. Adapula kisah tentang Nabi Ibrahim, yang mempersiapkan dirinya dan rela untuk mengorbankan putranya Ismail atas permintaan Allah. Selanjutnya kisah tentang Nabi Musa yang memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir dan menerima wahyu di Gunung Sinai. Sedangkan Yesus atau Nabi Isa dikatakan lahir dari Maria yang perawan dan disebut sebagai Mesias, membuat suatu mukjizat, memiliki pengikut dan naik ke syurga.

Dalam cara yang sama, Qazi mengatakan bahwa alam semesta memiliki hukum-hukum dasarnya dan tata tertibnya sendiri yang diatur dengan baik. Hal itu seperti tercantum dalam Alquran yang menetapkan hukum-hukum, kode moral, dan praktik yang harus dihormati oleh umat Islam di zaman dan lingkungan mereka.

Ia menambahkan, bahwa Alquran berbicara tentang sifat realitas dan sistem dalam alam semesta yang teratur, serta menjelaskan tentang prinsip-prinsip moral dan spiritual untuk individu dan masyarakat. Dalam pesan intinya, Alquran menurut Qazi mengingatkan dan menekankan para pengikutnya untuk berdiri dengan keadilan, kejujuran, dan menggantikan sifat-sifat buruk seperti kebencian, keangkuhan, keserakahan, nafsu dan amarah dengan kebajikan cinta, kasih sayang, belas kasihan dan pengampunan.

sumber : Kiki Sakinah
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement