REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lewis Hamilton memiliki peluang untuk menyamai rekor Michael Schumacher dengan enam gelar juara dunia F1 di Grand Prix (GP) Meksiko, Ahad (27/10). Namun, pembalap asal Inggris itu harus bekerja ekstra untuk bisa mengunci gelar juara musim ini di saat rekan satu timnya di Mercedes, Valtteri Bottas, menjadi satu-satunya pembalap yang masih berpeluang meraih titel tahun ini.
Bottas tertinggal 64 poin. Hamilton perlu mencetak lebih dari 14 poin dari apa yang dikemas sang pembalap Finlandia akhir pekan nanti agar tak terkejar lagi perolehan poinnya dalam empat balapan tersisa.
Hamilton belum pernah menang lagi di Autodromo Hermanos Rodriguez, salah satu sirkuit tertinggi (2.285 mdpl) di kalender F1, sejak 2016. "Saya rasa Meksiko secara umum adalah balapan terburuk dalam kalender karena cara mobil dipersiapkan dan akan menjadi balapan yang sulit bagi kami," kata Hamilton setelah GP Jepang seperti dikutip Reuters, Kamis (24/10).
Bos tim Mercedes Toto Wolff mengamini pernyataan Hamilton. "Empat balapan terakhir tidak akan mudah dan kami lihat Meksiko akan menjadi yang tersulit bagi kami," kata Wolff.
Jika tim juara konstruktor itu kewalahan di udara tipis Mexico City, seperti yang dialami dua tahun belakangan, maka Ferrari dan Red Bull bisa mencium peluang di sana. Pembalap Red Bull, Max Verstappen, akan mengincar hattrick GP Meksiko setelah juara di sana pada 2017 dan 2018. Sedangkan duo Ferrari Sebastian Vettel dan Charles Leclerc telah membawa SF90 start terdepan di lima balapan terakhir.
Sejak kembali digelar pada 2015, GP Meksiko selalu dimenangi oleh pembalap yang start dari baris terdepan.