REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Wilayah Sumatera Barat berkomitmen meningkatkan pelayanan listrik bagi seluruh warga termasuk warga kurang mampu. Dalam rangka memperingati Hari Listrik Nasional ke-74 yang akan jatuh pada Ahad (27/10), PLN UIW Sumbar membantu pasang baru listrik kepada keluarga yang kurang mampu.
Program ini kata, General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Barat, Bambang Dwiyanto, sudah diresmikan tanggal 15 Oktober lalu. Mereka membantu pemasanghan baru untuk 184 KK kurang mampu yang tersebar di seluruh Sumatera Barat.
"Menjelang HLN ke-74, PLN UIW Sumbar turut berkontribusi dalam program 'One Man One Hope'. Program sosial yang berupa penggalangan dana dari seluruh pegawai PLN untuk membantu Pasang Baru listrik kepada keluarga yang kurang mampu," kata Bambang, melalui keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Jumat (25/10).
Bambang menjelaskan, PLN Sumbar siap mendukung program percepatan kelistrikan di daerah-daerah 3T yang ada di Provinsi Sumatera Barat. Ia menyebut berdasarkan data per Agustus 2019, daya mampu pembangkit 150kV mencapai 608,8 MW Megawatt (MW) sedangkan daya mampu pembangkit EBT 20Kv mencapai 32,22 MW.
Beban puncak di Sumatera Barat saat ini menurut Bambang mencapai 602,7 MW. Sehingga cadangan yang tersedia sekitar 38,32 MW.
"Ini murni dari Sumbar, tanpa adanya transfer dari selatan," ujar Bambang.
Bambang menambahkan PLN Sumbar akan selalu berupaya meningkatkan Rasio Elektrifikasi (RE) maupun Rasio Desa Berlistrik (RDB). Saat ini RE PLN sudah mencapai 95,01 persen sedangkan RE Total 96,27 persen. RD juga sudah di angka 98,88 persen.
Kemudian PLN mengajak masyarakat turut serta dalam kampanye shifting electricity lifestyle. Ia melihat cadangan daya di Sumbar cukup besar. Bahkan di akhir tahun 2019 cadangan daya diperkirakan akan mencapai 128,9MW. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir menggunakan lebih banyak energi listrik untuk mempermudah aktivitas sehari-hari.
Ia mencontoh hal yang paling mudah yakni dengan beralih ke kompor induksi. Selain lebih aman juga lebih higienis, praktis dan lebih hemat. Saat ini kata Bambang kendaraan listrik juga sudah dijual bebas di pasaran. Menurut Bambang, emakai kendaraan listrik juga salah satu kontribusi masyarakat untuk mengurangi polusi udara dan tidak perlu mengantri bahan bakar.
"Cukup di charge di rumah atau di SPLU terdekat juga bisa jalan lagi," kata Bambang menambahkan.