Sabtu 26 Oct 2019 10:38 WIB

Tak Main di Bandung Persib Harus Tetap Berjuang

Motivasi besar Persib harus bisa diikuti oleh mental tim yang bagus.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Indira Rezkisari
Pesepak bola Persebaya Surabaya David Da Silva (kiri) menggiring bola dibayangi pesepak bola Persib Bandung  Achmad Jufriyanto dalam pertandingan sepak bola Liga 1 2019  di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Jumat (18/10/2019).
Foto: Nyoman Budhiana/Antara
Pesepak bola Persebaya Surabaya David Da Silva (kiri) menggiring bola dibayangi pesepak bola Persib Bandung Achmad Jufriyanto dalam pertandingan sepak bola Liga 1 2019 di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Jumat (18/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persib Bandung akan menghadapi Persija Jakarta di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Senin (28/10). Persib tidak bisa menjamu Persija di Bandung karena tidak turunnya izin pertandingan dari kepolisian.

Pemain Persib, Achmad Jufriyanto mengaku menyayangkan tidak bisanya Persib bermain di Bandung. Tapi bukan berarti Persib boleh menyia-nyiakan kesempatan laga kandang ini.

Baca Juga

"Kita bisa, siapapun lawannya bisa (dikalahkan), apalagi kita dalam situasi yang bagus di beberapa pertandingan terakhir," kata Jupe, sapaan Achmad Jufriyanto di Lapangan Lodaya, Jumat (25/10).

Jupe menyebut Persib harus bisa mewaspadai motivasi Persija yang ingin bangkit dari keterpurukan. Mengingat Persib juga menginginkan poin penuh untuk memperbaiki posisi klasemen sementara.

"Motivasi mereka keluar dari zona bawah itu yang patut diwaspadai, tapi kita juga punya motivasi untuk keluar dari papan tengah. Kita harus berada di mana semestinya berada," tegas Jupe.

Menurutnya, motivasi besar Persib harus bisa diikuti oleh mental tim yang bagus. Menurutnya, terusirnya Persib dari kandang tentu mempengaruhi mental pemain.

"Tapi ini bukan kali pertama main di luar Bandung, sudah banyak pengalaman, juga situasi seperti ini positifnya semua pemain sudah tahu seperti apa cara menghadapinya," katanya.

Menurutnya, momentum ini harus bisa disertai dengan kemenangan agar mental pemain bisa naik. Karena Persib tidak hanya terpaku untuk mengalahkan Persija saja, tapi juga tim lainnya di sisa pertandingan ini.

"Pada saat kita menang di suatu pertandingan mental kita pasti naik. Pertandingan berikutnya kita menang atau dapat poin saat tandang pun mental kita tetap naik, mental seperti itu yang semestinya kita jaga," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement