Selasa 29 Oct 2019 11:32 WIB

PLN Luncurkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik di Jabar

Stasiun pengisian kendaraan listrik di Kota Bandung ini ialah yang pertama di Jabar.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Friska Yolanda
Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU)
Foto: PLN
Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pertama di Kota Bandung resmi beroperasi. Menurut General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat (Jabar), Iwan Purwana, keberadaan SPKLU tersebut untuk merespons kebutuhan infrastruktur pengisian energi bagi kendaraan berbasis energi listrik di sejumlah kota, termasuk Bandung.

Iwan tidak menampik jika saat ini jumlah unit listrik masih minim. Namun, ia mengaku optimistis, jumlah kendaraan listrik akan terus meningkat seiring berjalannya waktu.

"Pada 2020 jumlahnya akan bertambah, sehingga kebutuhan infrastruktur pengisian energi listrik juga akan meningkat," ujar Iwan pada peluncuran SPKLU di kantor PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bandung, Senin (28/10).

Menurut Iwan, peresmian SPKLU tersebut dilakukan serentak di empat kota. Selain di Bandung, pada saat bersamaan juga diresmikan SPKLU di Tangerang, Jakarta, dan Denpasar.

Ia mengatakan, socket SPKLU di Kota Bandung ini sudah memenuhi standar internasional. Sehingga, jika ada mobil produk asing yang ingin mengisi daya, bisa melalui SPKLU milik PLN.

"Lama waktu pengisian sekitar 30 menit, bisa untuk 55 kilometer," kata Iwan.

Tarif dayanya, kata dia, disesuaikan dengan tarif dasar listrik (TDL) PLN. Namun ia memastikan, jika dibandingkan dengan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite atau Pertamax, penggunaan listrik akan lebih hemat.

"Penggunaan bahan bakar listrik juga tidak menimbulkan polusi dan bising," katanya.

Di sisi lain, kata dia, pembangunan SPKLU juga lebih ekonomis dibandingkan dengan SPBU pada umumnya. Karena, SPKLU tidak memerlukan tangki bawah tanah dan hanya memerlukan lahan parkir untuk mengisi daya kendaraan.

"Bandung memang menjadi kota pertama di Jabar yang memiliki SPKLU. Akan tetapi, tidak tertutup kemungkinan dibuka di kota besar lain, seperti Bogor dan Bekasi," katanya.

SPKLU akan lebih banyak ditempatkan di pusat keramaian, seperti pusat perbelanjaan, tempat berkumpul anak muda, pusat pemerintahan, dan lainnya. PLN juga akan menggandeng pemerintah daerah untuk membuka SPKLU di Gedung Sate atau pusat pemerintahan lainnya. 

Khusus untuk Kota Bandung, kata dia, pihaknya akan terus mencari lokasi untuk penambahan SPKLU. Ia mengatakan, dalam tiga bulan ke depan jumlah SPKLU di Jabar berpotensi untuk bertambah.

Kepala Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Provinsi Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono mengtakan, peluncuran SPKLU tersebut sejalan dengan salah satu program Provinsi Jabar dalam mengurangi ketergantungan fosil dan meningkatkan konsumsi listrik per kapita. Pemprov Jabar pun, akan mendukung inovasi tersebut.

Nantinya, kata dia, SPKLU akan dibangun di tempat-tempat strategis dengan jumlah konsumen yang banyak. Misalnya di parkir timur Gedung Sate.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement