REPUBLIKA.CO.ID, SEPANG -- Pembalap Ducati, Andrea Dovizioso mengakui tak begitu bahagia mengokohkan diri sebagai runner-up pada MotoGP musim 2019. Pasalnya, dia mengklaim sebenarnya dirinya mampu menjadi penantang berat Marc Marquez.
Dovi dipastikan mengakhiri musim ini sebagai juara kedua. Setalah finis pada urutan ketujuh di GP Australia pekan lalu, dia unggul 57 poin dari Alex Rins di posisi ketiga. Dengan jarak tersebut, poin yang dikumpulkan Dovi tak mungkin bisa dikejar pembalap lain dengan tersisa dua balapan lagi.
Namun, Dovi mengakui kurangnya daya saing di Philip Island membuat Marquez nyaman di depan. Dia juga tak menampik pasang surut performanya musim ini. Kecepatannya tak lebih lambat dibandingkan tahun lalu.
"Pada akhirnya dengan semua pasang surut musim ini, kami finis kedua secara keseluruhan dan kami mengkonfirmasi dua balapan sebelum akhirnya. Ini adalah hal yang positif,” ujar Dovi, dilansir dari Crash, Rabu (30/10).
Meski demikian, secara keseluruhan performanya musim ini tak kompetitif yang membuatnya kurang bahagia. Marquez, lanjut dia, seperti melaju sendiri tanpa ada perlawanan ketat. Mengenai hasil di Australia, Dovi kalah dari dua rekannya yaitu Jack Miller yang naik podium ketiga serta Francesco Bagnia di urutan keempat.
"Menurut pendapat saya ada cara mengendarai yang membuat perbedaan: yaitu, mereka yang banyak meluncur menjadi kuat di sini. Jika kita melihat Cal (Crutchlow), dengan motor apa pun yang dia kendarai dia melaju cepat, seperti yang dilakukan (Andrea) Iannone, yang ternyata berjalan baik di sini,” jelasnya.