Kamis 31 Oct 2019 12:37 WIB

Gempa Kembali Guncang Filipina, Lima Orang Meninggal

Dua gempa sebelumnya juga melanda Filipina bulan ini.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Ani Nursalikah
Bangunan Eva Hotel rusak akibat gempa di Kidapawan, Provinsi Cotabato, Filipina, Kamis (31/10).
Foto: AP Photos/Williamor Magbanua
Bangunan Eva Hotel rusak akibat gempa di Kidapawan, Provinsi Cotabato, Filipina, Kamis (31/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Gempa bumi berkekuatan 6,5 skala Richter (SR) kembali mengguncang Filipina, Rabu (31/10). Gempa terbaru ini menewaskan sedikitnya lima orang dan menghancurkan bangunan dan rumah warga.

Dua gempa sebelumnya juga melanda Filipina bulan ini. Daya tahan beberapa bangunan dan rumah di Mindanao menurun karena gempa bumi 6,3 SR yang melanda daerah tersebut pada 16 Oktober. Sementara gempa kedua terjadi pada 29 Oktober dengan kekuatan 6,6 SR.

Baca Juga

Seorang petugas kesejahteraan sosial mengatakan, lima orang di provinsi Cotabato Utara meninggal dunia akibat gempa, termasuk seorang kepala desa ketika tembok kantor jatuh menimpanya. Jumlah ini menambah jumlah korban meninggal dunia menjadi 20 orang dalam serangkaian gempa sejak 16 Oktober.

Gempa terbaru terjadi di 33 kilometer timur laut kota Tulunan, Provinsi Cotabato yang terletak di sebelah barat Kota Davao. Saat itu, Presiden Rodrigo Duterte berada di wilayah itu. Namun, Juru Bicaranya Salvador Panelo mengatakan, presiden dalam keadaan aman.

Radio DZMM melaporkan, polisi menyelamatkan 9 orang yang terluka setelah lantai bawah kondominium bertingkat menengah di Davao runtuh. Di kota Kidapawan, sebuah hotel enam lantai ambruk.

"Untungnya tidak ada seorang pun di dalamnya," kata Wali Kota Joseph Evangelista kepada radio DZMM.

Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Phivolcs) menyarankan orang-orang tetap berada di luar rumah dan kantor karena kemungkinan gempa susulan semakin kuat. "Bangunan bisa hancur total," ujar Erlinton Olavere, seorang spesialis penelitian sains di Phivolcs.

Gempa bumi biasa terjadi di Filipina, yang berada di Cincin Api Pasifik yang aktif secara geologis. Kantor Duterte telah mengarahkan semua lembaga dan unit pemerintah daerah untuk memberikan bantuan yang diperlukan dan bantuan segera kepada mereka yang terkena dampak.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement