Sabtu 09 Nov 2019 09:47 WIB

Tancap Gas, Erick Thohir Angkat 4 Staf Khusus

Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan ke-4 staf khusus ini profesional di bidangnya

Menteri BUMN Erick Thohir memberikan sambutan pada acara serah terima jabatan di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (23/10).
Foto: Republika/Prayogi
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan sambutan pada acara serah terima jabatan di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (23/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir semakin tancap gas. Kali ini, sebagai Menteri BUMN Erick mengangkat 4 (empat) staf khusus, yaitu Prof Muhammad Ikhsan, Prof Nanang Pamuji, Arya Sinulingga, dan Anhar Adel.

Keempat stafsus ini sudah melalui persetujuan Presiden dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Keempat staf khusus yang diangkat itu adalah akademisi dan profesional yang akan memberikan memberikan saran dan pertimbangan terkait hal-hal yang bukan merupakan bidang tugas unsur-unsur organisasi kementerian.

Prof Muhammad Ikhsan, salah satu Guru Besar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, sebelumnya adalah staf khusus Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla, akan menjadi staf khusus yang memberikan masukan terkait makro ekonomi.

Prof Nanang Pamuji, Profesor di Universitas Gajah Mada, ini akan memberikan masukan dan saran agar BUMN membangun talenta managemen dan meningkatkan inovasi di era disrupsi.

Arya Sinulingga, lulusan ITB yang juga praktisi di media ini, akan membantu di bidang Komunikasi Publik. Saat ini, Arya juga sudah mengundurkan diri dari DPP Partai Perindo.

Anhar Adel akan membantu Menteri BUMN terkait hubungan lembaga dan dengan Kementerian sehingga sinergi dengan institusi lain terus terjaga.

Erick Thohir dalam wawancara via telepon menyatakan, “Empat staf khusus yang diangkat ini akan membantu saya secara profesional dan tentunya tidak akan tumpang tindih dengan jajaran pejabat atau pegawai yang sudah ada di Kementerian BUMN. Mereka malah akan membantu agar akselarasi yang kita lakukan dapat on the track dan sesuai target yang ditetapkan.”

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement