REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Pegadaian (Persero) resmi menjalin kerja sama dengan empat perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta. Kerja sama itu ditujukan untuk meningkatkan pemasaran dan penjualan produk yang dimiliki oleh Pegadaian sekaligugs optimalisasi kanal distribusi bisnis dari masing-masing perusahaan yang bekerja sama.
Strategi bisnis itu menambah daftar kerja sama yang dijalin Pegadaian setelah lebih dari 100 perusahaan yang terdiri dari perusahaan BUMN, BUMD, Swasta, Asosiasi, dan beberapa Instansi di seluruh Indonesia.
Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan oleh Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto, Direktur Utama Jamkrida Jakarta Chusnul Ma'arif, Direktur Utama Bank DKI Wahyu Widodo, Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin, dan Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi di Taman Impian Jaya Ancol, Sabtu (9/11). Turut hadir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan serta Ketua Dewan Masjid Indonesia Muhammad Jusuf Kalla.
"Hingga saat ini terhitung kami telah melakukan kerja sama dengan lebih dari 100 perusahaan yang terdiri BUMN, BUMD, Swasta, Asosiasi, dan berbagai instansi di seluruh Indonesia. Kerja sama yang kami lakukan bukan semata-mata meningkatkan volume penjualan dan pemasaran prodak kami. Tapi juga mengoptimalkan kanal distribusi masing-masing perusahaan, sehingga saling memberikan keuntungan," kata Kuswiyoto dalam keterangan resminya, (9/11).
Kuswiyoto menjelaskan, tujuan dari penandatanganan kerja sama antar Pegadaian dan empat BUMD tersebut untuk saling menguntungkan dalam meningkatkan sinergi antar semua pihak sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing perusahaan.
Kerja sama tersebut juga meliputi pemanfaatan sumber daya, produk, layanan, serta pengembangan jaringan untuk jasa serta produk unggulan. Ia memastikan, sumber daya yang dimiliki Pegadaian dapat dioptimalkan oleh semua pihak dan newujudkan One Family, One Nation, and One Vision to Excellence.
"Adanya kerja sama ini setiap perusahaan dapat memanfaatkan kapasitas dan kapabilitas dalam melaksanakan, mengembangkan, dan meningkatkan bisnis masing-masing," ujarnya.
Kuswiyoto menilai, kerja sama yang dilakukan oleh Pegadaian memberikan dampak postif untuk peningkatan kinerja perseroan. Hal itu terlihat dari kinerja perusahaa di Kuartal III yang meningkat dibandingkan periode yang sama.
Outstanding Loan tercatat menunjukkan peningkatan sebesar 17 persen sedangkan total aset mencapai 14 persen. Selain itu, laba bersih tumbuh 19 persen. Adapun aset Pegadaian hingga saat ini tercatat mencapai Rp 59 triliun, pendapatan usaha mencapai Rp 9,8 triliun dan laba bersih Rp 2,35 triliun.
Hingga September 2019, bisnis Pegadaian yang direpresentasikan dari penyaluran uang pinjaman yang tumbuh 17,72 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Angka tersebut, kata dia, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan industri pembiayaan pada periode sama tahun lalu yang hanya tumbuh sebesar 3,53 persen dari Rp 435,72 triliun menjadi Rp 451,11 triliun.