REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih tim nasional Indonesia U-22 Indra Sjari menilai serangan balik skuat asuhannya masih bermasalah. Ini ia sampaikan setelah timnas U-22 bermain imbang 1-1 lawan Iran pada laga uji coba di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Rabu (13/11),
“Serangan balik kami tidak berjalan lancar,” ujar Indra, dikutip dari pernyataan resmi PSSI yang dikutip di Jakarta, Rabu.
Menurut pelatih asal Sumatra Barat itu, kelemahan paling kentara dari serangan balik itu adalah kurangnya efektivitas. Andy Setyo dan kawan-kawan kesulitan menuntaskan peluang-peluang dari counter attack menjadi gol.
“Seharusnya kami bisa membuat dua sampai tiga gol, tetapi itu tidak terjadi,” tutur Indra.
Meski demikian, secara umum Indra Sjafri melihat performa timnas U-22 lebih baik daripada permainan mereka saat mengikuti turnamen internasional di China pada Oktober 2019. Di turnamen itu, Indonesia kalah dua kali yakni dari China serta Yordania dan satu kali imbang dengan Arab Saudi.
Dalam pertandingan itu, Indonesia unggul terlebih dahulu di babak pertama melalui gol Muhammad Rafli sebelum disamakan oleh Mohammadreza Azadi di paruh kedua. Iran dan Indonesia akan kembali berhadapan dalam laga uji coba kedua yang berlangsung di Stadion Pakansari, Cibinong, Jawa Barat, Sabtu (16/11) mulai pukul 16.30 WIB.
Bagi timnas U-22 Indonesia, dua pertandingan tersebut menjadi persiapan menuju SEA Games 2019 di Filipina. Sementara untuk Iran, laga itu merupakan pemanasan sebelum mengikuti Piala Asia U-23 2020 yang bergulir pada Januari di Thailand.
“Jadi, saya mengatakan sekali lagi, kalau saya memanfaatkan laga melawan Iran untuk menentukan pemain yang akan dibawa ke SEA Games. Keputusan terakhir terkait pemain yang terpilih ada saat usai laga di Pakansari. Saya akan mencari komposisi pemain yang terbaik,” ujar Indra.