Kamis 21 Nov 2019 23:00 WIB

Ceramah di Maulid Akbar PBNU, Wapres: Islam Agama Perubahan

Wapres menegaskan Islam agama perbaikan dan perubahan.

Wakil Presiden Ma
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Wakil Presiden Ma

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA—  Wakil Presiden, KH Ma'ruf Amin, menghadiri acara Maulid Akbar dan Doa Untuk Keselamatan Bangsa yang diselenggarakan Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (21/11) malam.

Dalam sambutannya pada acara Maulid Nabi itu, Wapres menyampaikan bahwa Nabi Muhammad merupakan figur yang luar biasa. "Nabi Muhammad itu manusia tapi bukan kayak manusia biasa. Bahkan Nabi Muhammad itu ibarat batu mutiara sedangkan orang lain kayak batu biasa," kata Ma'ruf di Masjid Istiqlal, Jakarta. 

Baca Juga

Dia mengatakan Nabi Muhammad ibarat batu berlian, sementara manusia biasa ibarat batu koral. "Jadi beda harganya, berlian itu kecil saja harganya mahal, kalau koral satu truk aja nggak ada harganya," kata dia.

Ma'ruf yang juga Mustasyar PBNU itu menyampaikan Nabi Muhammad adalah tokoh perubahan. Islam adalah agama perbaikan atau agama perubahan.

Nabi Muhammad, kata dia, mampu mengubah umat zaman jahiliyah menjadi umat terbaik. "NU juga organisasi perubahan, perbaikan. Yang diperbaiki itu agama dan kemasyarakatan. Agama yang diperbaiki NU itu akidah dan cara berpikirnya," kata Ma'ruf.

photo
Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kelima kiri) didampingi oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj (kelima kiri), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (ketiga kiri) dan Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini (kedua kiri) saat Maulid Akbar di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (21/11/2019).

Dia mengatakan dalam masa saat ini, perubahan yang harus dilakukan adalah perubahan pemahaman keagamaan supaya lurus dan perubahan kemasyarakatan dalam aspek kehidupan ekonomi, sosial, dan pendidikan. "Makanya Indonesia kita ini visi ke depannya adalah ingin menjadi Indonesia maju," ujar dia.

Dia menekankan sebagai organisasi perbaikan dan perubahan, NU akan terus mengambil peran dalam perubahan.

Perubahan, menurut dia, harus dilakukan secara cepat agar tidak ketinggalan. "Makanya paradigma alon-alon asal kelakon harus sudah ditinggalkan. Sekarang harus sudah serba cepat. Semua serba akselerasi. Perubahan harus cepat, tapi juga harus tepat agar tidak berantakan," katanya.

Ma'ruf mengatakan kaidah yang dipegang NU yang selama ini hanya ada dua yaitu menjaga yang lama yang baik serta mengambil yang baru yang lebih baik (bertransformasi), harus ditambah satu lagi yakni inovasi.

 

 

 

 

 

 

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement