REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rafael Nadal menaklukkan Denis Shapovalov untuk membawa Spanyol menjuarai Piala Davis dengan keunggulan 2-0 atas Kanada dalam pertandingan final yang dimainkan di La Caja Magica, Madrid, Senin (25/11) dini hari WIB. Nadal mencatatkan kemenangan 6-3, 7-6 (9-7) atas Shapovalov, untuk mengamankan gelar Piala Davis keenam bagi Spanyol.
Dilansir laman resmi turnamen, pada pertandingan pembukaan Roberto Bautista Agut, yang baru kembali masuk tim setelah sempat pulang karena ayahnya tutup usia, memukul Felix Auger-Alissime dengan kemenangan 7-6, (7-3), 6-3.
Nadal yang bermain untuk hari keempat secara berturut-turut, sempat terlihat kelelahan dan Shapovalov berupaya bangkit untuk menjaga peluang Kanada dalam final Piala Davis pertama negara itu. Namun Nadal mampu memaksimalkan set point pada tiebreak set kedua, sebelum kemudian mengamankan kemenangan ke-29 secara beruntunnya pada kategori tunggal Piala Davis.
"Ketika Anda memiliki momen seperti ini sulit untuk menjelaskannya dengan kata-kata, ada begitu banyak perasaan, begitu banyak emosi yang belum pernah Anda rasakan," kata kapten Spanyol, Sergi Bruguera. seperti dilansir BBC. "Sulit dipercaya. Bayangkan Roberto kemarin menghadiri pemakaman ayahnya, sekarang ia memberikan segalanya, mentalitas, semangat, memberikan segalanya untuk dia."
Piala Davis dengan format baru menampilkan 18 tim yang bermain selama sepekan di ibu kota Spanyol, dengan fase round robin diikuti fase gugur. Pada sistem yang lama, tim-tim bermain dengan sistem kandang-tandang sepanjang tahun.
Nadal tidak pernah kalah pada pertandingan kategori tunggal di Piala Davis sejak 2004, dan sejak awal Shapovalov sudah dipastikan akan menemui rintangan besar pada pertandingan penentuan.
Nadal yang pada tahun ini menjuarai Prancis Terbuka dan AS Terbuka, mendominasi set pertama sebelum Shapovalov bangkit dan memaksakan tiebreak di set kedua. Petenis muda itu menggagalkan dua match point dengan pukulan winner beruntun, dan mendapatkan satu set poin, sebelum akhirnya pukulan forehand-nya mengenai net.
Nadal tersungkur sebelum dikerumuni rekan-rekan setimnya. Ketika ia kemudian bangun, ia memeluk erat Bautista Agut.
"Pekan yang luar biasa, banyak hal yang kami lalui, ayah Roberto meninggal. Banyak hal yang terjadi," kata Nadal. "Saya sangat gembira. Ini merupakan momen yang tidak dapat dilupakan di stadion luar biasa ini. Kami sangat berterima kasih kepada para penonton. Semangat tim kami membara."