REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat sepanjang kuartal III tahun ini bisa melakukan penghematan sebesar 2,37 miliar dolar AS. Penghematan ini dikantongi pemerintah dari program penggunaan bahan bakar biodiesel sebesar 20 persen atau B20.
Menteri ESDM, Arifin Tasrif menjelaskan total penyerapan program B20 sebesar 4,6 juta kiloliter (kl). Dari angka tersebut pemerintah bisa menghemat sebesar 2,37 miliar dolar AS atau sebesar Rp 35 triliun.
"Penghematan devisa yang bisa negara simpan adalah sebesar 2,37 miliar dolar AS karena program B20," ujar Arifin di DPR, Rabu (27/11).
Arifin mengatakan, total produksi biodiesel mencapai 6,26 juta kl atau sudah mencapai 82 persen dari target 7,37 juta kl.
B20 merupakan program pemerintah yang mewajibkan pencampuran 20 persen biodiesel dengan 80 persen bahan bakar minyak (BBM) jenis solar. Program ini mulai diimplementasikan pada 1 September 2018.
"Kebijakan mandatori B20, produksinya sudah 6,26 juta kl atau 82 persen dari target produksi sebesar 7,37 juta kl," ungkap dia.