Rabu 27 Apr 2022 22:07 WIB

Surah Al-Jumuah, Digemari Nabi SAW, Dibaca Imam Tiap Jumat

Surah al-Jumuah kerap dibaca Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan / Red: Nashih Nashrullah
Seorang jamaah calon haji menunggu dimulainya Shalat Jumat di Masjid Al Haram, Jumat (12/7).
Foto: Republika/M Hafil
Seorang jamaah calon haji menunggu dimulainya Shalat Jumat di Masjid Al Haram, Jumat (12/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Surah al-Jumuah merupakan satu-satunya surah di Alquran yang menjelaskan secara gamblang tentang keutamaan hari Jumat. Bahkan, nyatanya surah al-Jumuah menjadi surah yang paling sering dibaca imam di setiap ibadah shalat Jumat.  

Surah al-Jumuah diturunkan setelah Rasulullah hijrah ke Madinah. Hal ini menjadikannya sebagai surah Madaniyah. Surah ini terdiri dari 11 ayat, 180 kalimat, dan 576 huruf. Dan tentunya, ada banyak penjelasan dalam setiap ayatnya. 

Baca Juga

Melansir buku Sifat Shalat Nabi: Pedoman Lengkap Shalat Rasulullah SAW, surah ini juga diketahui menjadi bacaan yang kerap digunakan Rasulullah dalam shalat Jumat di rakaat pertama. Oleh sebab itu, penggunaan surah ini kerap diikuti sahabat dan umatnya kemudian. Bahkan, hal tersebut juga tercantum dalam hadis Abu Hurairah, di mana hadis ini diriwayatkan darinya oleh Ubaidullah bin abi Rafi. 

“Marwan menunjuk Abu Hurairah sebagai wakilnya atas Madinah selama dia pergi ke Makkah. Kemudian Abu Hurairah memimpin kami shalat Jumat, lalu setelah dia membaca surah al-Jumuah [62:11] pada rakaat pertama, maka pada rakaat terakhir dia membaca ‘Apabila orang-orang munafik datang kepadamu {Muhammad}….(QS al-Munafiquun 63:11}. Kemudian aku menyusul Abu Hurairah ketika dia pulang, seraya aku berkata kepadanya, “Sesungguhnya engkau telah membaca dua surah yang keduanya telah dibaca Ali bin Abi Thalib di Kuffah,’ kemudian Abu Hurairah berkata, “sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah SAW membaca keduanya dalam shalat Jumat.” 

Lebih lanjut, mengutip buku Rahasia dan Keutamaan Hari Jumat karya Komarudin Ibnu Mikam, dalam kitab tafsirnya, Ibnu Katsir menyebutkan, ayat pertama di surah tersebut, Allah memperkenalkan kebesaran-Nya, dan digaungkan seisi langit dan bumi.  

Masih dalam ayat tersebut, Allah menegaskan, semua yang terjadi adalah kehendaknya, dan bergerak dalam upaya bertasbih kepadanya. 

Hal tersebut juga terjadi meski tidak dengan sepengetahuan manusia. Bahkan disebutkan juga dalam ayat tersebut, bahwa tauhid merupakan hal yang menjadi inti.  

Ada banyak keistimewaan dalam surah tersebut, di antaranya adalah diberkati hartanya, pahala kebaikan, kebiasaan rasul, seruan shalat Jumat hingga memercayai kedatangan rasul dan peringatan dari Allah SWT.

 Bahkan salah satu ayat surah tersebut menegaskan seruan untuk beribadah shalat Jumat yang menjadi kewajiban bagi Muslim. 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِي لِلصَّلاَةِ مِن يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual-beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS al-Jumuah: 9).

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement