Selasa 03 Dec 2019 19:13 WIB

Muslim Pawtucket Amerika akan Segera Miliki Masjid Baru

Masjid di Pawtucket rencana akan dibuka pada 2020.

Rep: Andrian Saputra / Red: Nashih Nashrullah
Jumlah Muslim di Pawtucket terus bertambah. Foto: bendera Amerika Serikat
Foto: EPA
Jumlah Muslim di Pawtucket terus bertambah. Foto: bendera Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, PAWTUCKET – Menyusuri Central Avenue menuju persimpangan Newport Avenue, Pawtucket, Rhode Island, Amerika Serikat ada masjid yang sedang dibangun.

Menurut Khalil Adra, selaku Dewan Direksi Masyarakat Muslim Pawtucket mengatakan kubah akan dipasang sebelum bangunan Masjid itu dibuka untuk umat Muslim pada musim panas 2020 mendatang. 

Baca Juga

"Kubah akan menjadi bagian yang mencirikan arsitektur, sama seperti gereja yang mempunyai menara, sehingga seseorang mengetahui itu adalah gereja," kata Adra seperti dilansir telegram pada Senin (2/12).  

Menurut Adra masjid yang diberi nama Masjid Ar Rahman itu akan menjadi masjid kedua yang dibangun khusus di negara bagian itu. Sebab yang pertama yakni Masjid Al Islam di Smithfield Utara terlebih dulu dibangun pada 1990-an dan baru-baru ini rencananya masjid itu akan diperluas.   

"Kami tumbuh dewasa, satu hal yang kami pikirkan ketika membangun masjid ini adalah generasi muda," kata Wakil Presiden Dewan Direktur Masyarakat Muslim Pawtucket, Amjad Kinjawi. 

Perkumpulan Muslim Pawtucket yang dimulai sekitar 10 orang pada 1999 terus berkembang hingga 120 orang untuk melaksanakan shalat Jum'at di sebuah tempat yang disewa di Dunnel Lane.

Masjid Ar Rahman pun ke depannya akan lebih besar dengan dilengkapi ruang acara, dapur, kamar mandi, ruang shalat pria, dan wanita serta ruang wudhu. Selain itu masjid juga dilengkapi dengan ruang penitipan anak agar jamaah yang membawa anak tak khawatir ketika hendak melaksanakan shalat. 

Diperkirakan bangunan itu menelan biaya sekitar 2 juta dolar Amerika. "Masjid ini bukan hanya ruang sholat tapi juga pusat komunitas. Anda akan memberi orang lain kegiatan, pendidikan, layanan keagamaan dan akan mulai menarik lebih banyak orang," kata Kinjawi  

Menurut Adra dan Kinjawi keberadaan masjid itu akan memberikan dampak lebih besar terhadap peran umat Islam di Rhode Island di tengah kekhawatiran bpara praktisi Islam akan keselamatan Muslim karena Islamphobia dan serangan teror terhadap umat Muslim seperti serangan di Christchurch, Selandia Baru.  

"Menurut saya semakin banyak terjadi serangan, semakin banyak kebutuhan untuk tempat-tempat seperti ini. Orang-orang yang melakukan serangan itu biasanya datang dari tempat di mana mereka tak tahu apa-apa tentang Islam," kata Kinjawi menambahkan.

Menurutnya Masjid itu akan memberikan sinyal kepada orang-orang bahwa itu merupakan tempat yangbdamai di mana semua orang dapat saling mengenal satu sama lain.

"Kami di sini bukan untuk memperbaiki citra Islam, kami di sini untuk melayani komunitas kami, baik Muslim maupun non-Muslim, Islam adalah agama yang inklusif bukan agama yang ekslusif," katanya. 

Menurut Adra, meski bangunan itu baru namun orang-orang di sekitar telah lama menetap di daerah itu. "Kami telah tinggal di komunitas ini selama 30 tahun. Ini area yang bagus," katanya. 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement