Ahad 08 Dec 2019 01:16 WIB

PT KAI Bangun Jembatan Sementara di Lokasi Longsor Sukabumi

Longsor menggerus jalur perlintasan Kereta Api Pangrango Sukabumi-Bogor.

Suasana penumpang KA Pangrango yang akan naik kereta di Stasiun Sukabumi, Selasa (4/9).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Suasana penumpang KA Pangrango yang akan naik kereta di Stasiun Sukabumi, Selasa (4/9).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daop) I Jakarta membangun jembatan sementara di lokasi longsor di Kampung Cicewol, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Longsor menggerus jalur perlintasan Kereta Api Pangrango Sukabumi-Bogor.

"Jembatan sementara ini kami bangun agar KA Pangrango bisa kembali melintas, akibat longsor yang terjadi pada Jumat, (6/12) sekitar pukul 20.30 WIB di Desa Mekarsari, Kecamatan Cicurug tepatnya antara jalur stasiun Parung Kuda - Cicurug KM 28+2/3," kata Executive Vice President (EVP) PT KAI Daop I Jakarta Dadan Rudiansyah di Sukabumi, Sabtu (7/12).

Baca Juga

Pembangunan jembatan ini dilakukan dengan membuat beberapa penyangga dari baja dan pekerja pun tengah melakukan pemadatan tanah. Diharapkan pada hari ini atau Sabtu, (7/12) pengerjaan selesai namun, harus melihat kondisi cuaca.

Pada pengerjaan ini pihaknya juga berkoordinasi dengan Satuan Kerja Direktorat Jendral Perkeretaapian Kementerian Perhubungan RI untuk mempercepat proses pengerjaan agar KA Pangrango bisa kembali memberikan pelayanan kepada penumpang jurusan Sukabumi-Bogor maupun sebaliknya.

Adapun, panjang longsor yang menggerus perlintasan KA Pangrango ini sekitar 15,6 meter dengan kedalaman empat meter dalam pengerjaannya pun memang tidak mudah apalagi di bawahnya ada saluran air. Sehingga, tanah harus dipadatkan dahulu dan bantalannya pun harus benar-benar kuat menopang.

"Hingga saat ini jadwal perjalanan KA Pangrango masih belum bisa dilakukan karena pengerjaan masih terus dilakukan. Untuk mempercepat perbaikan ini kami menurunkan 200 personel dan sejumlah alat berat," tambahnya.

Sementara, salah seorang warga sekitar Mamat Rahmat mengatakan saat longsor terjadi dirinya mengira ada kereta melintas. Ternyata, setelah dilihat ada longsor yang mengakibatkan jalur perlintasan KA anjlok.

"Saya mendengar suara gemuruh yang cukup kencang seperti ada kereta melintas. Diduga longsor itu karena adanya saluran air yang menggerus tanah perlintasan KA Pangrango," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement