REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gelandang Manchester United, Fred, menyayangkan masih adanya insiden rasial dalam sepakbola. Meski begitu, pemain asal Brasil ini berusaha untuk move on.
"Terimakasih Tuhan, saya punya banyak teman misalnya Lingard di ruang ganti pemain yang memeluk saya," kata Fred dilansir dari ESPN pada Senin (9/12).
Fred tak ingin terpaku oleh insiden rasial tersebut. Ia ingin melupakannya agar fokus di pertandingan lain. "Saya tak ingin memikirkan insiden itu. Saya ingin move on," ujar Fred.
Fred alami insiden rasial saat laga melawan City masih berjalan. Salah satu fans City menirukan monyet saat berhadapan dengan Fred. Ia bahkan dilempar oleh benda ke bagian lehernya oleh fans.
Insiden ini merupakan kejadian rasial terakhir yang terjadi di skuat United. Sebelumnya, Striker Marcus Rashford mengalami pelecehan di dunia maya usai gagal dalam penalti.
Polisi menerima laporan atas peristiwa itu di babak kedua pertandingan. Polisi langsung meresponsnya hingga berhasil menangkap pria berusia 41 tahun atas tuduhan pelaku insiden rasial. Namun polisi enggan mengungkap identitas pelaku. Hingga saat ini, pelaku masih dalam tahanan polisi.
"Rasisme dengan berbagai bentuknya tak punya tempat di sepakbola ean masyarakat kita. Saya harap penangkapan ini membuktikan keseriusan polisi menindak rasisme," kata kepala kepolisian Manchester Chris Hill.
"Kami akan melanjutkan kerjasama dengan Manchester City dan Manchester United untuk menginvestigasinya," tambah Hill.