REPUBLIKA.CO.ID, SARILAMAK -- Sebanyak 30 kepala keluarga (KK) di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat terdampak banjir. Banjir terjadi karena tingginya intensitas hujan di daerah tersebut dalam dua hari terakhir.
"Saat ini tim sedang turun ke lapangan dan melakukan pendataan di mana saja kecamatan yang terdampak banjir," kata Kepala Bidang Kebencanaan dan Logistik BPBD Lima Puluh Kota, Rahmadinol saat dihubungi, Senin sore (9/12).
Data sementara, ada dua kecamatan yang dipastikan terdampak banjir, yakni Kecamatan Harau dan Lareh Sago Halaban. "Di dua kecamatan itu ada tiga nagari dengan jumlah 30 KK. Air memang sudah memasuki rumah warga," ujar dia.
Saat ini, sudah ada masyarakat yang mengungsi ke rumah sanak kerabat masing-masing. Namun, ia juga telah menyediakan dua tempat pengungsian.
"Kami juga telah menyiapkan tempat pengungsian di Nagari Taram dan Nagari Balai Panjang. Masyarakat bisa juga memanfaatkan ini," ujarnya.
Siang tadi, juga ada luapan air di Kecamatan Kapur IX Nagari Muaro Peti dan di daerah Pangkalan yang informasinya juga telah masuk ke rumah warga. "Ini yang sedang kami pastikan. Tim terus mendata di lapangan. Sekarang kami akan merapatkan itu dan memastikan data secara keseluruhan," ujarnya.
Dengan data yang valid akan berpengaruh dengan bantuan yang akan disalurkan. "Sekarang bantuan yang telah diberikan yakni tempat pengungsian. Kami akan terus siap sewaktu-waktu terjadi banjir lebih besar," kata dia.
Selain itu, hujan yang mengguyur Kabupaten Lima Puluh Kota dan Payakumbuh ini juga mengakibatkan jalan ambles di Kecamatan Bukit Barisan.