REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Pelatih Inter Milan Antonio Conte menyayangkan kegagalan anak asuhnya melaju ke babak 16 besar Liga Champions setelah dipermalukan Barcelona 1-2 di Giuseppe Meazza, Rabu (11/12) dini hari WIB. Kekalahan itu memaksa Nerazzurri masuk ke Liga Europa.
Ini pertama kalinya dalam sejarah, Inter harus tersingkir dari babak grup Liga Champions dalam dua musim secara beruntun.
"Kami memiliki kesempatan untuk memenangkan pertandingan. Kami menciptakan peluang-peluang, tetapi kurang tajam untuk mengonversi jadi gol," ujar Conte dikutip dari Sky Sport Italia, Rabu (11/12).
Menurut Conte, para pemain telah mengerahkan seluruh kemampuan yang dimiliki. Ia tidak menyalahkan pemain atas kegagalan tersebut.

Barcelona vs Inter Milan
Inter yang menjadi tuan rumah membutuhkan kemenangan, atau setidaknya menyamai hasil Borussia Dortmund melawan Slavia Praha. Namun, Inter justru terjungkal. "Saya tidak bisa mengeluh karena para pemain telah memberi semuanya. Kami hanya keukurangan gol dan justru kemasukan di akhir sehingga tertinggal 1-2. Itu benar-benar membunuh kami," kata Conte.
Conte mengakui, menyaksikan gol Ansu Fati sungguh menyakitkan. "Karena itu membunuh kami dalam segala hal. Kami menekan, menciptakan peluang mencetak gol, dan tertinggal 2-1. Ini mengecewakan, terutama bagi para pemain karena mereka memberikan segalanya dalam periode sulit," jelas dia.
Conte bisa merasakan kekecewaan suporter yang selalu memberikan dukungan kepada Inter. Menurutnya, para fan mampu menciptakan atmosfer yang luar biasa di Stadion Giuseppe Meaza. Seharusnya, lanjut dia, laga berakhir dengan lebih baik.
"Melihat grup dan performa kami, saya pikir kami layak mendapat lebih. Bagaimanapun, ketika Anda gagal, Anda harus menyingsingkan lengan baju dan terus membantu para pemain ini untuk berkembang. Ini semua pengalaman berharga," kata Conte. "Kami harus kembali berdiri tegak dan mulai berjalan lagi."