Rabu 11 Dec 2019 12:16 WIB

Daop 8 Awasi 17 Titik Rawan Perjalanan KA Saat Nataru

Daop 8 Surabaya telah melakukan identifikasi titik-titik rawan perjalanan

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Christiyaningsih
Daop 8 Surabaya  telah melakukan identifikasi titik-titik rawan perjalanan. Ilustrasi.
Foto: Republika/ Wihdan
Daop 8 Surabaya telah melakukan identifikasi titik-titik rawan perjalanan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Suprapto mengatakan pihaknya telah melakukan identifikasi titik-titik rawan yang harus dijaga ekstra saat libur natal 2019 dan tahun baru 2020. Ini mengingat angkutan Nataru bertepatan dengan musim hujan dan frekuensi perjalanan kereta api semakin banyak.

Suprapto menjelaskan di wilayah PT KAI Daop 8 Surabaya terdapat 17 titik rawan yang perlu mendapatkan perhatian ekstra. Terdapat lima titik rawan banjir, tujuh titik rawan longsor, dan lima titik rawan amblesan. Meski demikian, Suprapto enggan merinci semua titik yang disebutnya rawan tersebut.

Baca Juga

"Dari 17 titik tersebut yang mendapatkan perhatian khusus adalah titik di wilayah Stasiun Porong," ujar Suprapto di Surabaya, Rabu (11/12).

Suprapto mengaku pihaknya telah menyiagakan 32 petugas pemeriksa jalur ekstra untuk menjaga titik-titik rawan tersebut. PT KAI Daop 8 Surabaya juga diakuinya telah menyiagakan 89 petugas penjaga pintu perlintasan ekstra, tujuh petugas posko daerah rawan ekstra, serta 136 personel keamanan tambahan dari TNI dan Polri.

"Di samping itu, KAI Daop 8 Surabaya juga telah menempatkan alat dan material di empat titik yaitu di Stasiun Babat, Stasiun Mojokerto, Stasiun Bangil, dan Stasiun Wlingi," ujar Suprapto.

Selama libur Nataru, Suprapto memprediksi jumlah penumpang yang naik di wilayahnya mengalami peningkatan mencapai 778.198 orang. Jumlah tersebut naik empat persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sebanyak 749.770 orang.

"PT KAI Daop 8 Surabaya akan mengoperasikan 73 kereta api reguler dan lima kereta api Nataru, atau 79 perjalanan. Jumlah ini naik 7 persen dibandingkan tahun lalu yang sebanyak 69 kereta api," ujar Suprapto.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement