Rabu 11 Dec 2019 17:21 WIB

Pemerhati Hewan Sebut Kobra Bermunculan karena Musim Hujan

Kobra dewasa bisa menghasilkan hingga 30 telur setiap musim kawin.

Rep: Febryan A/ Red: Andi Nur Aminah
Warga Citayam kembali menangkap sejumlah anak kobra, di perumahan Royal Citayam Residence, Desa Susukan, Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Ahad (8/12).
Foto: dok. Istimewa
Warga Citayam kembali menangkap sejumlah anak kobra, di perumahan Royal Citayam Residence, Desa Susukan, Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Ahad (8/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua LSM Jakarta Animal Aid Network (JAAN), Benfica, mengatakan, ular kobra banyak ditemukan akhir-akhir ini di area perumahan warga dikarenakan sedang musim penghujan. Sehingga, reptil berbisa itu berupaya mencari area yang kering, salah satunya area perumahan.

"Sekarang juga musim penghujan dan mereka (kobra) sedang mencari daerah yang kering," kata Benfica, Rabu (11/12).

Baca Juga

Ijen, sapaan akrab Benfica, juga menduga kemunculan kobra di permukiman warga lantaran saat ini ular sedang musim kawin. "Bulan-bulan sekarang juga banyak yang menetas," ucapnya.

Penemuan ular kobra di permukiman warga terjadi di sejumlah daerah. Salah satunya di perumahan Royal Citayam Residence, Kabupaten Bogor. Di kawasan itu ditemukan 29 ekor anak ular kobra. Hari ini juga ditemukan sembilan ekor anak ular kobra di sekitar pemukiman warga di Cakung Barat, Kota Jakarta Timur.

Penemuan anak korbra dalam jumlah banyak itu, kata Iben, terbilang wajar. Sebab, kobra dewasa bisa menghasilkan hingga 30 telur setiap musim kawin. "Kalau dapat sarang yang bagus dan kehangatannya sesuai, maka bisa semuanya berhasil menetas," jelas dia.

Iben menegaskan, meski masih belia, anak kobra tetap saja berbahaya. Sebab, anak kobra sudah memiliki bisa, meski jumlahnya tak sebanyak kobra dewasa.

Terlepas dari faktor biologis dan lingkungan, Iben juga menyebut kemunculan ular di permukiman warga itu lepas dari aktivitas manusia itu sendiri. Yakni, dengan digantikannya habitat kobra menjadi area perumahan.

"Yang lagi viral di Bogor itu adalah Kobra Jawa. Habitatnya itu di sekitaran pohon-pohon bambu, mungkin juga perumahan itu dulunya pohon bambu atau banyak di sekitar pohon bambu," terang Iben.

Sebagai solusi teror ular kobra ini, Iben menyarankan agar warga bergotong royong membersihkan lingkungan sekitar. "Jangan ada tumpukan batu atau barang-barang bekas yang memungkinkan ular bersarang," kata dia menyarankan.

"Jika menemukan lubang (ular), mungkin bisa melaporkannya ke pihak terkait untuk upaya pengamanan," imbuh Iben.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement