Rabu 11 Dec 2019 18:32 WIB

Erick Thohir Masih Perlu Waktu Cari Dirut Baru Garuda

Posisi dirut Garuda saat ini dijalankan pelaksana tugas Fuad Rizal.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Menteri BUMN, Erick Thohir
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Menteri BUMN, Erick Thohir

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan bahwa pihaknya masih perlu waktu lebih panjang untuk memilih pejabat baru direktur utama PT Garuda Indonesia (persero) Tbk. Hal yang terpenting saat ini, ujar Erick, posisi dirut sudah dijalankan oleh pelaksana tugas (plt) yang kini dijabat oleh Fuad Rizal.

"Garuda kan sudah ada Plt-nya, nanti kan rapatnya baru 20 Januari (2020). Mungkin nanti masih perlu waktu," ujar Erick usai menghadiri rapat terbatas di kantor presiden, Rabu (11/12) petang.

Baca Juga

Erick juga tak bisa memastikan apakah Fuad selaku Plt Dirut akan diangkat sebagai pejabat tetap atau akan diganti dengan sosok lain. Erick mengungkapkan, dirinya terus memantau kinerja jajaran pejabat direksi Garuda yang saat ini bertugas untuk kemudian dievaluasi.

"Tergantung 30 hari ke depan, bisa deliver atau nggak kan kita lihat dulu," jelas Erick.

Sebelumnya, Erick Thohir memutuskan mencopot Ari Askhara yang sebelumnya menjabat sebagai Dirut Garuda Indonesia. Menyusul setelahnya, Dewan Komisaris juga mengambil langkah untuk mencopot jabatan empat posisi direksi.

Erick memastikan bahwa kebijakan tersebut diambil oleh komisaris melalui proses review yang mendalam. Pencopotan sejumlah direksi, ujar Erick, tak sebatas karena mereka nekat terbang ke Prancis untuk menjemput Airbus A330-900 Neo tanpa seizin Kementerian BUMN.

"Nggak juga. Kalau itu kan ada yang bawa sepeda juga. Terus ada proses sistemik di mana ini kejadian bukan individu. Saling mendukung. Mohon maaf, kalau dari aturan hukum itu kalau berkolaborasi untuk berbuat kejahatan ya terkena juga," kata Erick. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement