REPUBLIKA.CO.ID, BANDAACEH -- Pemerintah Kota Sabang mencatat kunjungan wisatawan ke Sabang. Pulau Weh sepanjang 2019 sebanyak 364.811 orang. Ternyata, jumlah ini jauh dari target kunjungan pemerintah setempat yakni 1 juta wisatawan per tahun.
"Ya, kami berupaya terus untuk dapat mendatangkan sebanyak mungkin wisatawan yang berkunjung ke Kota Sabang," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sabang Faisal di Sabang, Rabu (11/12).
Disbudpar mencatat terhitung mulai Januari hingga September 2019, kunjungan wisatawan domestik mencapai 346.548 orang, sedangkan wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 16.263 orang. Sementara pada 2018 kunjungan wisatawan ke Sabang mencapai 739.333 orang baik domestik maupun mancanegara.
Kondisi kunjungan sepanjang tahun ini memang menurun. Hal itu disebabkan biaya perjalanan ke suatu daerah di Indonesia tergolong mahal, terutama tiket pesawat.
"Jadi sekarang ini kami dibantu dengan kunjungan wisatawan dari tetangga kami Sumatera Utara yang paling banyak dari domestik dan Malaysia yang mancanegara," katanya.
Ia berharap ke depan biaya perjalanan antardaerah di Indonesia tak memberatkan wisatawan, terutama yang menggunakan jasa transportasi udara.
Terlepas dari itu, pemerintah daerah terus melakukan pembenahan berupa aksesibilitas ke objek-objek wisata Sabang untuk 2020. Kemudian juga mendukung gampong (desa) dalam membuat atraksi adat dan budaya di daerah masing-masing dalam menggaet wisatawan.
"Kami terus lakukan peningkatan sumber daya manusia para pelaku pariwisata melalui pelatihan-pelatihan. Nanti juga banyak event dari kota, provinsi dan juga kementerian. Juga rapat-rapat dari provinsi dan kementerian yang dilakukan di Sabang," katanya.
Sabang merupakan kota paling barat Sumatra yang berada di Pulau Weh. Jaraknya sekitar 14 mil dari perairan Kota Banda Aceh sebagai Ibu Kota Provinsi Aceh.
Untuk menuju ke Sabang dapat ditempuh menggunakan menggunakan armada transportasi kapal cepat dengan durasi sekitar 45 menit dan kapal lambat dengan waktu tempuh 90 menit dari Pelabuhan Ulee Lheu.
Pulau Weh memiliki penduduk sekitar 40 ribu jiwa. Pada era Orde Baru, Pulau Weh pernah menjadi kawasan perdagangan bebas, hingga akhirnya ditutup pada 1986. Pulau ini menyimpan banyak kekayaan alam salah satunya wisata bahari. Pulau Wh juga kaya aneka spesies langka di perut laut.