REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) menargetkan dapat merevitalisasi Pasar Bunulrejo tahun mendatang. Rencana ini dilakukan untuk menghasilkan pasar dengan kondisi lebih baik.
Kepala Dinas Perdagangan (Kadisdag) Kota Malang, Wahyu Setianto menjelaskan, revitalisasi Pasar Bunulrejo akan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK). Dana tersebut telah diajukan ke kementerian terkait. Namun untuk besaran dana, Wahyu belum bisa mengungkapkannya secara detail.
"Jadi nanti itu (anggaran) untuk peninggian (pasar)," kata Wahyu kepada wartawan di Balai Kota Malang.
Menurut Wahyu, jumlah DAK melalui Tugas Pembantuan (TP) saat ini telah dibatasi. Pemerintah Daerah (Pemda) semula dapat mengajukan anggaran TP paling tinggi Rp 8 miliar. Sementara saat ini, daerah hanya dapat meminta anggaran sekitar Rp 2 miliar.
"Kemarin ambil Rp 1,9 miliar kalau enggak salah. Mudah-mudahan nutut (sampai--red) sekitar Rp 2 miliar," ucap Wahyu.
Selain Pasar Bunulrejo, revitalisasi menggunakan DAK juga akan ditunjukkan pada Pasar Mergan. Revitalisasi dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan pada bagian tertentu. Sebab, kata Wahyu, masih terdapat beberapa bagian yang belum diperbaiki seutuhnya.
Pasar Mergan sendiri telah direvitalisasi pada 2019 dengan DAK sekitar Rp 1,2 miliar. Dana ini diperuntukkan untuk memperbaiki bagian atap dan lapak. "Dan itu sudah (selesai) semua," jelasnya.