Sabtu 13 Jul 2024 21:45 WIB

Industri Otomotif Dalam Negeri Lesu, Jabar Justru Dinilai jadi Pasar Potensial

Kontribusi penjualan Bandung atau Jawa Barat itu mencapai 15,6 persen

Mobil Chery Dipamerkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) yang perdana digelar di Bandung.
Foto: dok. Republika
Mobil Chery Dipamerkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) yang perdana digelar di Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG ---- Provinsi Jabar, dinilai sebagai pasar yang potensial untuk pertumbuhan penjualan kendaraan. Untuk membidik potensi ini, PT Chery Sales Indonesia (CSI) meresmikan dealer ketiga di wilayah Bandung Raya. Hal ini dilakukan, sebagai langkah menjaga momentum kinerja bisnis yang berada dalam tren baik.

Selain itu, menurut Wang Peng, Chief Operating Officer of Chery Sales Indonesia, didampingi Setia Hariadi, Head of Dealer Network Development, hal ini juga merupakan bagian dari strategi untuk menjaring konsumen potensial di wilayah Jawa Barat (Jabar)

Baca Juga

Menurutnya, Jabar khususnya di Bandung Raya wilayah dengan kontribusi penjualan kedua terbesar secara nasional. Rata-rata penjualan bisa mencapai 50 unit setiap bulan. Produk yang diminati konsumen relatif merata.

“Jawa Barat potensinya sangat besar. Dengan peresmian dealer ini, kami yakin bisa berkontribusi pada pertumbuhan industri otomotif,” ujar Wang Peng akhir pekan imi.

Mereka meresmikan dealer Chery Inovasi Bandung bersama mitranya PT Inovasi Merah Putih di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandun. Semua lini produk mobil berbahan bakar bensin dan listrik varian Omoda maupun Tiggo tersedia untuk konsumen.

Dealer baru ini menjadi dealer ketiga setelah sebelumnya meresmikan di Jalan Setiabudhi dan Kabupaten Bandung Barat (KBB). Saat ini, total dealer yang beroperasi di seluruh Indoensia mencapai 33 dealer. Target hingga tahun ini bisa merealisasikan 60 dealer.

Faesal Khadapi selaku Regional Sales Manager menyebut produk Chery mendapat sambutan positif dari masyarakat di Jawa Barat.

“Kontribusi penjualan Bandung atau Jawa Barat itu mencapai 15,6 persen. Mobil listrik oke, mobil berbahan bakar bensin juga sangat baik. Merata lah penjualannya,” katanya.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengungkapkan bahwa pertumbuhan industri otomotif di kuartal pertama tahun ini turun sekitar 22 persen bila dibandingkan dengan tahun lalu.

Penyebab penurunan tersebut dipengaruhi beragam hal, di antaranya bahan baku yang naik, pengaruh agenda politik hingga kondisi perekonomian dunia, seperti naiknya harga dolar.

Faesal tak membantah data tersebut. Hanya saja, dari sisi penjualan Chery mengalami peningkatan. Ia mencontohkan, Omoda E5 telah mencatatkan sebanyak 3.600 surat pemesanan kendaraan (SPK) pada April lalu, sejak pertama kali dirilis pada awal Februari 2024.

Tahun ini juga, PT CSI akan mulai mengekspor mobil buatan Indonesia ke tiga negara di Asia Tenggara. Ketiga negara tujuan ekspor tersebut adalah Filipina, Thailand, dan Vietnam.

Strategi lain yang akan digunakan dalam menghadapi kelesuan industri otomotif nasional adalah memperbanyak line up produk.

“Kami fokus juga membuat produk dengan 7 seater atau mobil keluarga. Lalu, keberadaan dealer ini juga bisa memudahkan customer, sekaligus memberikan kepercayaan kepada konsumen,” kata Faesal.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement