REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menegaskan memerangi hoaks dan radikalisme. Pesan ini disampaikan Wali Kota Malang, Sutiaji dalam deklarasi damai dan jalan sehat kampanye kerukunan umat yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang.
Sutiaji berharap, pesan yang disampaikan tidak sekedar catatan. Pesan memerangi hoaks dan radikalisme harus benar-benar mampu diterapkan di Kota Malang. Sebab, upaya tersebut sangat penting dilakukan saat ini..
"Jangan biarkan bangsa dan negara kita dicabik cabik oleh radikalisme serta ujaran ujaran yang bersifat menghasut, menanamkan kebencian dan perpecahan. Kerukunan dan saling hormat menghormati harus terus kita tumbuh kembangkan," kata Sutiaji dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Senin (16/12).
Menandai deklarasi damai, Sutiaji bersama perwakilan Forpimda Mota Malang, FKUB, tokoh lintas agama serta undangan giat melakukan penandatanganan deklarasi damai. Kemudian dilanjutkan pemberangkatan jalan sehat kampanye kerukunan ummat di Jalan Ijen, Kota Malang, Ahad (15/12).
Pesan kedamaian tidak hanya disampaikan Pemkot Malang di Jalan Ijen, Kota Malang. Kegiatan ini juga turut dilaksanakan pada event olahraga yang digelar di Lapangan Rampal bertemakan "Dari Malang untuk Indonesia dan Dunia".
Acara yang dihadiri Wakil Walikota Malang, Sofyan Edi Jarwoko ini menekankan misi kedamaian dan pentingnya menjaga persatuan. "Dengan demikian mampu menjadikan Indonesia kuat dalam matra percaturan dunia," ujar pria yang disapa Bung Edi tersebut.