Senin 16 Dec 2019 10:25 WIB

Edhy Prabowo: Lumrah Ekspor Benih Lobster Hadapi Tantangan

Edhy menilai ribuan warga bergantung kepada benih lobster.

Red: Nur Aini
Benih lobster, ilustrasi
Foto: dok. KKP
Benih lobster, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyatakan merupakan hal yang lumrah bila berbagai kebijakan yang dibuat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), seperti benih lobster, menghadapi tantangan dari sejumlah pihak.

"Semua kebijakan pasti akan menghadapi tantangan, ini hal lumrah," kata Menteri Edhy dalam acara Temu Stakeholders Pendidikan dan Bisnis Kelautan dan Perikanan yang digelar di Jakarta, Senin (16/12).

Baca Juga

Menurut dia, masih ada pihak yang memojokkan dan menyangka hal yang tidak benar seputar wacana pembukaan kembali ekspor benih lobster. Namun, dia mengklaim bahwa kebijakan yang akan dikeluarkannya untuk membangun kepentingan negeri. Pihaknya mendorong pembudi daya perikanan untuk melakukan pembesaran lobster.

Edhy mengakui memang masih ada hambatan untuk melakukan hal itu. Tetapi dia yakin KKP akan dapat berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait guna mengatasi beragam permasalahan tersebut.

"Memecahkan masalah itu tugas pemerintah. Kalau masalahnya di bidang kelautan dan perikanan, itu tugas KKP, kalau tentang infrastruktur jalan, KKP akan berkoordinasi dengan PUPR," ucapnya.

Menteri Kelautan dan Perikanan memaparkan sambil menunggu sampai ada yang siap dalam melakukan pembudidayaan pembesaran lobster, maka bisa saja ada wacana kuota ekspor. Ia mengingatkan bahwa sejumlah komoditas lain juga ada yang menggunakan kebijakan ekspor dengan menggunakan kuota.

Selain itu, kata dia, terdapat ribuan warga yang mata pencahariannya selama ini bergantung kepada benih lobster. Dia menilai tidak mungkin pemerintah akan membiarkan mereka tidak lagi menghasilkan atau mati kelaparan karena tidak bekerja.

"Kita harapkan keputusan yang diambil adalah yang terbaik untuk kita semua," kata Edhy Prabowo.

Menteri Kelautan dan Perikanan itu juga mengingatkan bahwa pihaknya mempertimbangkan agar ada jumlah benih lobster yang harus dikembalikan pembudi daya ke alam, yaitu antara 2,5 persen atau 5 persen. Hal itu agar populasi lobster di laut tetap terjaga secara alami.

Apalagi, ia menuturkan bahwa sejumlah pakar menyebutkan bahwa dari seluruh benih lobster di alam, kemungkinan hanya satu persen yang bisa hidup sampai dewasa.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mendukung wacana dibukanya ekspor benih lobster.

"Saya kira bagus, kan benih itu kalau tidak diambil juga yang tumbuh, yang hidup, kurang dari satu persennya," katanya ditemui di Kemenko Kemaritiman dan Investasi Jakarta, Kamis (12/12).

Menurut Luhut, rencana untuk mengekspor benih lobster juga menjadi solusi masih tingginya penyelundupan komoditas perikanan itu.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement