REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi berharap makam para leluhur dan pendiri Kabupaten Purbalingga, dapat menjadi destinasi wisata edukasi. Dia mengatakan banyak nilai sejarah yang dapat digali dari perjuangan para leluhur dan pendiri Kabupaten Purbalingga.
Dia menyebutkan, makam-makam leluhur pendiri Kabupaten Purbalingga, selama ini hanya dijadikan tempat wisata religi. Padahal, makam-makam tersebut sebenarnya berpotensi untuk dikembangkan sebagai obyek wisata edukasi, karena menyangkut sejarah hidup leluhur sebagai pendiri Kabupaten Purbalingga.
''Para leluhur ini, tidak saja berjuang untuk keluarganya. Tapi juga menjadi pamomong masyarakat Kabupaten Purbalingga yang pada saat itu menjadi daerah jajahan,'' ucap dia, saat melakukan ziarah ke makam leluhur dalam rangkaian Hari Jadi ke 189 Kabupaten Purbalingga, Senin (16/12).
upati Tiwi menyampaikan terimakasih kepada Yayasan Arsakusuma selaku keluarga Trah Arsantaka dan Dipokusumo yang telah banyak membantu menjaga dan memelihara makam. Ia berharap ke depan dan seterusnya, kondisi makam bisa selalu terjaga, karena merupakan bagian dari sejarah penting Kabupaten Purbalingga. Sosok Arsanatka dan Dipokusumo, merupakan dua sosok penting pendiri Kabupaten Purbalingga.
Agenda ziarah dalam rangkaian peringatan Hari Jadi ke 189 Kabupaten Purbalingga, diawali ziarah ke pemakaman Arsantaka. Dalam kesempatan itu, rombongan Bupati beserta Forkompinda disambut oleh keluarga dan yayasan Arsakusuma. Dalam kegiatan ziarah tersebut, Bupati juga menyalurkan bantuan beras dan lele bagi warga setempat,
Ketua Yayasan Arsakusuma R. Budi Setiawan mengucapkan terimakasih karena selama ini pemerintah Kabupaten Purbalingga telah memberikan penghargaan bagi para leluhur dan pendiri Kabupaten Purbalingga. ''Pemkab Purbalingga selama ini tidak pernah melupakan sejarah. Hal ini dibuktikan setiap peringatan Hari Jadi, Bupati bersama para pejabat Forkompinda selalu menyelenggarakan acara ziarah ke makam leluhur kami,'' katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika