Selasa 17 Dec 2019 06:08 WIB

Pertamina Pastikan Pasokan FAME dengan 18 Perusahaan BBN

Kerja sama pasokan FAME untuk mendukung program biodiesel B30.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Pekerja beraktivitas di kawasan Kilang PT. Pertamina RU (Refinery Unit) IV Cilacap, Jawa Tengah, Senin (15/7/2018).
Foto: Antara/Irfan Anshori
Pekerja beraktivitas di kawasan Kilang PT. Pertamina RU (Refinery Unit) IV Cilacap, Jawa Tengah, Senin (15/7/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertamina melakukan penandatanganan kerja sama pengadaan FAME (Fati Acid Methyl Ester) dengan 18 Badan Usaha Bahan Bakar Nabati (BUBBN) yang ditunjuk oleh pemerintah melalui untuk menjamin pasokan. Kerja sama pengadaan FAME ini merupakan bagian dari implementasi penyediaan Biosolar dengan kandungan FAME sebesar 30 persen (B30).

Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur Gandhi Sriwidodo mengatakan penandatanganan kontrak kerja sama dengan BUBBN ini berlangsung selama satu tahun, mulai Januari hingga Desember 2020. Program B30 diharapkan akan meningkatkan penggunaan energi terbarukan dan menurunkan penggunaan energi berbasis fosil, serta akan membantu meningkatkan perekonomian Indonesia.

Baca Juga

"Diharapkan juga meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri, serta menjaga keberlangsungan perkebunan dan petani sawit di Indonesia sebagai penyedia bahan baku dan produsen FAME,” ujar Gandhi melalui siaran persnya, Senin (16/12). 

Adapun ke-18 badan usaha yang melakukan kerjasama dengan Pertamina, antara lain, PT Sinarmas Argo Resources and Technology, PT Sinarmas Bio Energy, PT Batara Elok Semesta Terpadu, PT LDC Indonesia, PT Tunas Baru Lampung, PT Ciliandra Perkasa, PT Darmex Biofuels, PT Bayas Biofuels, Kutai Refinery Nusantara, PT Cemerlang Energi Perkasa, PT Pelita Agung Agrindustri, PT Pertama Hijau Palm Oleo, PT Intibenua Perkasatama, PT Sukajadi Sawit Mekar, PT Musim Mas, PT Multi Nabati Sulawesi, PT Wilmar Bioenergi Indonesia, dan PT Wilmar Nabati Indonesia.