Selasa 17 Dec 2019 19:00 WIB

Indonesia-UEA Kembangkan Pendidikan Digital Madrasah

Rencana kerja sama pendidikan digital madrasah selaras dengan program pemerintah.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Indonesia-UEA Kembangkan Pendidikan Digital Madrasah. Foto Ilustrasi Siswa Madrasah
Foto: Antara/Syaiful Arif
Indonesia-UEA Kembangkan Pendidikan Digital Madrasah. Foto Ilustrasi Siswa Madrasah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) menjajaki kerja sama pengembangan pendidikan digital di madrasah dan sekolah. Kerja sama ini diperlukan dalam rangka membangun sumber daya manusia (SDM) unggul.

Rencana kerja sama ini dibahas bersama oleh Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi dan Direktur Organisasi dan Kerja Sama Pendidikan Internasional Kementerian Pendidikan Uni Emirat Arab (UEA) Ammar Al Mualla di Abu Dhabi. Hadir juga Menteri Energi dan Industri UEA Suhail Faraj.

Baca Juga

“Kami dan UEA memandang perlu pengembangan kerja sama terutama dalam bidang Penerapan Pendidikan Digital pada Madrasah di Indonesia,” ujar Fachrul dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Selasa (17/12).

Menurutnya, rencana kerja sama ini selaras dengan program prioritas pemerintah dalam upaya membangun SDM yang unggul. Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Uni Emirat Arab sedang menyusun dan membahas draf Memorandum of Understanding (MoU).

MoU ini nantinya akan ditandatangani Pemerintah Indonesia dan Pemerintah UAE dan Implementing Arrangement (IA). Adapun ruang lingkup kerja sama ini antara lain menyangkut pembentukan Komite Pengarah Bersama (a Joint Steering Committee) dalam rangka implementasi program penerapan teknologi digital dalam Pendidikan.

“Kami juga akan bekerja sama dalam pengembangan software platform dan konten digital untuk sejumlah mata pelajaran, termasuk juga pelatihan bagi guru matematika dan pengelola program. Tadi saya juga mengusulkan mata pelajaran Bahasa Arab,” ujarnya.

Fachrul mengatakan program ini juga akan melibatkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program ini tidak hanya untuk madrasah, tapi juga sekolah.

UAE dipilih karena sudah memiliki praktik terbaik penerapan digital education yang efektif dan efisien. Penerapan digital di UAE terbukti dapat mengefisienkan biaya operasional pendidikan untuk program yang berorientasi pada mutu SDM. Pemerintah ingin mencoba menerapkan hal tersebut di madrasah dan sekolah Indonesia.

Fachrul berharap fase pertama kerja sama ini bisa berlangsung pada 2020-2022 untuk mata pelajaran matematika dan Bahasa Arab. Targetnya adalah 100 ribu-300 ribu siswa dari kelas 7, 8, 9. Pada tahap ini akan dibangun pengembangan big data control center platform.

Untuk fase kedua, akan dilakukan pengembangan program untuk mata pelajaran lainnya. Sasaran program bertambah dari kelas 7 sampai 12. “Tahap ketiga, akan dilakukan perluasan mata pelajaran dan Kelas mulai dari TK/RA sampai Kelas 12,” ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement