Selasa 17 Dec 2019 19:07 WIB

Muallaf Center PBNU akan Bina 573 Mualaf

Muallaf Center PBNU akan memanfaakan teknologi digital untuk membina mualaf.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU), KH. Misbahul Munir Cholil (baju putih) saat melantik pengurus Muallaf Center PBNU di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (17/12).
Foto: Republika/Muhyiddin
Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU), KH. Misbahul Munir Cholil (baju putih) saat melantik pengurus Muallaf Center PBNU di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (17/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) akan melakukan pembinaan terhadap 573 mualaf yang telah masuk Islam melalui NU. Pembinaan mualaf ini akan dilakukan melalui lembaga baru yang berada di bawah naungan LDPBNU, yaitu Muallaf Center PBNU.

"Sampai sekarang datanya sudah ada 573 mualaf yang ada di saya. Itu ada mualaf yang terkenal, tapi juga ada masyarakat biasa yang minta disyahadatkan," ujar Ketua LDPBNU KH. Misbahul Munir Cholil saat ditemui usai melantik acara pengurus Muallaf Center PBNU di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (17/12).

Baca Juga

Menurut Kiai Misbah, Muallaf Center PBNU tidak hanya akan melakukan pembinaan melalui pengajian, tapi juga akan memanfaakan teknologi digital. Menurut dia, mualaf saat ini sulit membedakan ajaran yang sesuai dengan ajaran Rasulullah dan mana yang bukan, khususnya di media sosial.

"Pembinaan ada pembinaan mingguan yang berpusat di PBNU. Ada juga yang akan disampaikan lewat grup WA, sehingga pembinaan mereka berkelanjutan," ucapnya.

Muallaf Center PBNU merupakan lembaga baru di PBNU. Sekretaris Muallaf Center PBNU Rakhmad Zailani Kiki mengatakan, selama ini masyarakat yang masuk Islam melalui PBNU tidak melalui satu pintu. Namun, kata dia, dengan adanya Muallaf Center ini diharapkan nantinya bisa dibina melalui satu pintu.

"Jadi Muallaf Center ini sarana untuk edukasi para mualaf, mendidik mereka dalam aspek ubudiyah, muamalat, serta memberikan paham kebangsaan," kata Ustaz Kiki.

Ustaz Kiki menambahkan, sementara ini Muallaf Center memang baru didirikan di PBNU. Namun, kata dia, kedepannya lembaga ini juga akan didirikan di daerah-daerah lainnya untuk membina mualaf yang kurang mampu secara ekonomi.

"Karena problem mualaf setelah masuk Islam, yang paling berat adalah problem ekonomi terutama mualaf dari kalangan fakir dan orang miskin," ujar Sekretaris RMU PWNU DKI Jakarta ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement