REPUBLIKA.CO.ID,SERANG--Gubernur Banten Wahidin Halim mengimbau warganya untuk tidak melakukan pesta hura-hura saat perayaan tahun baru 2020. Ia meminta warganya untuk sekedar melakukan syukuran atau berdzikir bagi yang beragama islam selama momen pergantian tahun tersebut.
"Saya imbau kepada masyarakat Banten untuk tidak menyambut tahun baru ini bukan dengan pesta hura-hura, tapi buat syukuran di masjid-masjid atau setiap komunitas buat majelis dzikir. Ini kan tanda dan biasa dilakukan oleh orang yang beriman,"terang Gubernur, Senin (23/12).
Selain itu, ia mengharap warganya untuk menjaga toleransi beragama dalam momen perayan natal. Namun ia mengklaim bahwa masyarakat Banten sudah terbiasa bertoleransi sehingga setiap tahunnya perayaan natal selalu berlangsung dengan kondusif.
"Tahun lalu aman, saya pikir keamanan juga sudah bekerja dengan baik. Pemerintah juga sudah mengkoordinsikan dengan instansi terkait. Imbauan saya untuk umat islam kembangkan semangat toleransi," terang Gubernur.
Sementara Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banten, AM Romly juga menyebut bahwa pihaknya bersama tokoh agama di Banten telah mengimbau kepada umat untuk menjaga kondusifitas pada perayaan natal. Toleransi beragama yang sudah terjalin baik di daerahnya, disebut sebagai kunci kondusifnya perayaan natal selama ini.
"Saya telah imbau umat untuk menjaga kondusifitas dan saling menghargai sesama saudara sebangsa yang sesang merayakan hari besar agamanya. Kita jaga saudara kita untuk merayakan natal dengan rasa aman dan tentram. Di Banten ini para tokoh sudah membangun silaturahmi antar agama agar saling menghormati dan memberikan keleluasaan menjalankan agama masung-masing," jelas Ketua MUI Banten.
Selain itu, ia juga berharap agar umat islam melakukan muhasabah atau perenungan diri saat momen tahun baru. "Saat tahun baru itu jadikan sebagai momen untuk muhasabah untuk mensyukuri nikmat yang Allah berikan kepada kita. Agar di tahun selanjutnya akan lebih banyak hal baik yang kita lakukan," tuturnya