REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Liburan sekolah tahun ini, menjadi momentum yang dimanfaatkan oleh banyak aggota masyarakat untuk melaksanakan khitan. Laznas BMH Perwakilan Sumatera Utara pun hadir untuk memberi layanan kepada masyarakat yang membutuhkan khususnya yang tidak cukup memiliki dana untuk mengkhitan anaknya.
Sebanyak 99 anak yang didampingi orang tua tampak memenuhi Aula Bank Indonesia di Jalan Balai Kota Medan. Mereka hadir dalam rangka mengikuti kegiatan khitan masal yang terselenggara atas kerja sama Bank Indonesia dan Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Sumatera Utara, dan didukung oleh Clinic Beautify Medan, Senin (23/12).
Kegiatan yang ditargetkan dapat mengkhitan 100 anak ini dilaksanakan selama 7 jam oleh 13 tenaga medis berpengalaman dari Clinic Beautify Medan.
"Program ini, bertujuan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan untuk melaksanakan sunnah Nabi (berkhitan), meringankan biaya khitan, meningkatkan layanan sosial perusahaan kepada masyarakat secara luas dan mendukung pelaksanaan syiar islam," kata Lukman A. Mutthalib, General Manager BMH Perwakilan Sumatera Utara melalui rilis yang diterima Republika.co.id.
Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Utara mendukung kegiatan khitan masal yang diadakan oleh Laznas BMH Perwakilan Sumut.
Ia menambahkan, kegiatan khitanan masal ini merupakan kerja sama kali kedua. “Semoga kerja sama BMH Perwakilan Sumatera Utara dengan BI dan Clinic Beautify Medan dapat terus berlanjut di lain waktu dengan program yang berbeda," tambah Lukman.
Sesaat setelah meninjau khitanan, Kepala Operasional SP dan Layanan Administrasi BI KPw. Provinsi Sumut, Andi Wiana Septonerwanto menuturkan, melalui khitanan masal ini pihaknya berharap kehadiran BI dan seluruh karyawan dapat dirasakan manfaatnya. Tidak hanya stakeholder, masyarakat sekitar BI namun juga masyarakat yang membutuhkan secara luas.
"Yang dalam pelaksanaanya tentu melibatkan komponen masyarakat dan dalam pandangan kami BMH sangat kapabel menjadi mitra pelaksanaan. Melalui kerja sama ini pun, kemudian BMH menggandeng tim medis yang juga professional," kata Andi Wiana.
Lukman mengemukakan, umumyna orang tua peserta memang sebelumnya mengalami dilema. Hal itu karena anak mereka sudah masuk usia khitan, namun mereka belum mempunyai cukup dana untuk mengkhitan anaknya. “Debgan adanya kegiatan khitanan masal ini, mereka mengaku sangat terbantu,” ungkap Lukman.
Hal itu pun dinyatakan oleh salah satu orang tua peserta khitan. "Sebenarnya anak saya ini sudah minta disunat sejak tahun lalu. Tapi mikir biaya juga. Kalau di tempat umum, sunat biayanya Rp 700 ribu sampai Rp 800 ribu, Alhamdulillah di sini gratis, dan dapat bingkisan pula," ujar Lestari, salah satu orang tua peserta khitan asal Jalan Masjid Taufiq, Kelurahan Tegal Rejo Medan Perjuangan, Kota Medan.
“Ini rezeki buat saya. sebab saat saya daftar, kata panitia sudah penuh. Tapi beberapa hari kemudian, saya dietelepon oleh panitia bahwa ada peserta lain yang mengundurkan diri. Dengan info tersebut saya segera siapkan syarat berkas yang di minta BMH. Alhamdulillah anak saya bisa sunnat,” ujarnya dengan wajah penuh gembira kepada panitia sambil merapikan santunan yang diterima anaknya.
Irfan Mendrofa, ketua panitia menambahkan, semua peserta diberi santunan berupa pakaian, perlengkapan mandi, perlengkapan sekolah, uang saku dan konsumsi yang lezat. "Kepada semua yang terlibat, kami haturkan terima kasih dan doa. Semoga Allah ganjar dengan pahala amal jariyah serta Allah mudahkan segala urusan dan hajat kebaikan yang telah dicanangkan,” ujar Irfan.