REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Manajer Manchester City Pep Guardiola menarik mundur striker Kevin De Bruyne saat menghadapi Wolves, tadi malam. Keputusan itu mendapat sorotan dari fans meski City dalam keadaan unggul 2-1.
Namun keputusan mengganti De Bruyne dengan Ilkay Gundogan di pertengahan babak kedua berbuah pahit. City terseok usai bertanding dengan 10 pemain. Kemenangan di depan mata pun berbalik jadi kekalahan 3-2.
Guardiola mengatakan alasan penggantian itu karena berusaha memberi De Bruyne waktu istirahat. Sebab dalam waktu 48 jam lagi mereka harus menghadapi laga berikutnya.
"Selalu seperti apa adanya. Kami tidak dapat mempertahankannya (keunggulan) pada akhirnya, mereka berjuang luar biasa, berlari sampai menit terakhir. Kekalahan tak bisa dihindari," kata Guardiola dilansir dari Daily Mail pada Sabtu, (28/12).
Guardiola menyesalkan jadwal laga di akhir tahun ini yang sangat menyita waktu. Para pemain tak punya banyak waktu istirahat sebelum laga berikutnya dimulai.
“Kami harus memikirkan pertandingan berikutnya sekaligus memenangkan pertandingan kami. Tidak realistis untuk memikirkan hal itu [mengejar Liverpool]. Dalam 48 jam kami memiliki pertandingan lain," ujar Guardiola.
Guardiola mengaku kesulitan mengimbangi perlawanan Wolves saat kehilangan satu pemain. Ia merasa ikhlas menerima kekalahan ini.
"Delapan puluh menit 10 melawan 11 sangat sulit, sangat berat. Kami tidak dapat mempertahankan keunggulan," ucap Guardiola.