Kamis 02 Jan 2020 22:03 WIB

Emil: Semua Sistem Pertahanan Air Jebol

Emil mengatakan Jawa Barat tengah fokus di tanggap darurat.

Banjir menggenangi Mushola Al Hidayah RW 16 Vila Nusa Indah 1 Kabupaten Bogor .
Foto: Republika/Gunadi Supratman
Banjir menggenangi Mushola Al Hidayah RW 16 Vila Nusa Indah 1 Kabupaten Bogor .

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias Emil mengungkapkan banyak sistem pertahanan air yang jebol akibat curah hujan ekstrem sehingga mengakibatkan banjir.

"Jadi semua sistem pertahanan air ini memang jebol. Ini menjadi sebuah tantangan bagaimana sebuah 'engineering' bisa mengatasi," ujarnya saat meninjau lokasi terdampak bencana bersama Bupati Bogor Ade Yasin di Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Kamis (2/1).

Berdasarkan laporan yang ia terima dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan di wilayah Jawa Barat nyaris mencapai angka 400. Angka tersebut terbilang fantastis melampaui curah hujan tinggi yang biasa berada di angka 100.

"Ini sudah dikoordinasikan dengan pemerintah pusat, Menteri PUPR. Pak Joko Widodo juga sudah memberikan instruksi agar kita saling berkoordinasi," kata Emil.

Meski begitu, ia mengaku enggan terburu-buru membicarakan solusi agar banjir tak kembali terulang di Jawa Barat. Menurut Emil hal itu membutuhkan waktu dan ketenangan.

"Hari ini kita fokus di tanggap darurat, urusan berbicara solusi dan gimana jangan terulang lagi, itu saya kira tidak sekarang, itu butuh waktu secara keilmuan, secara ketenangan, untuk membahas hal-hal yang sifatnya 'engineering'," tuturnya.

Emil berpesan kepada warga Bogor agar selalu waspada mengingat anomali cuaca yang diprediksi masih terus terjadi di awal tahun 2020. Peninjauan ke wilayah Bogor ini untuk mengambil keputusan tanggap darurat yang memadai, setelah pagi harinya berkunjung ke lokasi paling parah terdampak bencana di Jawa Barat, yakni Bekasi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement