REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Said Aqil Siradj membuka acara Kejurnas dan Festival III dalam rangka Harlah ke-34 Pagar Nusa di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta Timur, Jumat (3/12). Kiai Said bersyukur selama 34 tahun ini Pagar Nusa tetap solid dalam membela kiai dan ahlussunnah wal jamaah (Aswaja).
"Alhamdulillah Pagar Nusa sampai hari ini berusia 34 tahun tetap solid, yaitu membela kiai, membela Aswaja dan mempertahankan keutuhan NKRI yang berdasarkan Pancasila," ujar Kiai Said saat sambutan di depan ratusan pendekar Pagar Nusa di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta Timur, Jumat (3/12).
Kiai Said mengatakan, tidak mudah bagi perguruan pencak silat Indonesia untuk menggelar kejuaraan nasional, karena di internal mereka banyak yang tidak solid. Namun, menurut Kiai Said, Pagar Nusa sebagai perkumpulan pencak silat NU tetap mampu menyelenggarakan Kejurnas untuk yang ketiga kalinya.
Dia pun berpesan kepada ratusan pendekar Pagar Nusa yang hadir dalam acara tersebut untuk tetap bangga menjadi seorang santri. Karena, menurut Kiai Said, sejak dulu sampai sekarang santri selalu bisa memberikan pengabdian kepada umat dan bangsa.
"Alhamdulillah kita bangga menjadi kaum santri. Jangan dikira santri hanya bisa tahlil, istighosah," ucap Kiai Said.
Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa, Muchamad Nabil Haroen atau yang kerap dipanggil Gus Nabil menjelaskan, acara Kejurnas dan Festival tersebut merupakan salah satu upaya NU untuk mempertahankan pencak silat sebagai warisan budaya dunia.
"Inilah upaya NU dalam mempertahankan pencak silat yang telah diakui dunia sebagai warisan budaya dunia," kata Gus Nabil saat sambutan dalam acara pembukaan Kejurnas.
Dia pun melaporkan kepada Kiai Said bahwa tahun ini peserta kejuaran nasional Pagar Nusa lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu diikuti 487 peserta. Menurut dia, ratusan pendekar NU tersebut berasal dari 24 kontingen yang datang dari ujung Sumatera hingga ujung Papua.
"Dari laporan itu sebenarnya ada 507 yang mendaftar. Tapi terpaksa ada 20 yang dicoret karena ada yang umurnya lebih," jelas anggota DPR RI ini.
Gus Nabil berharap, kejuaraan nasional dan festival Pagar Nusa itu bisa melahirkan pendekar-pendekar NU yang berkualitas dan pendekar yang selalu mengedepankan akhlakul karimah. "Sehingga Kejurnas ini diharapkan bisa melahirkan pendekar yang berkualitas dan berakhlak," tutupnya.